Fakta Sejarah Penjara Guantanamo yang Mau Ditutup Joe Biden

- Senin, 15 Februari 2021 | 14:27 WIB
Camp Delta di Penjara Guantanamo. (Wikipedia).
Camp Delta di Penjara Guantanamo. (Wikipedia).

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana menutup penjara militer Guantanamo, terkait serangkaian tindak pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap tahanan di fasilitas itu. Ia berharap penjara tersebut segera ditutup sebelum masa jabatannya berakhir. 

Melansir Reuters, upaya penutupan penjara yang terletak di Teluk Guantanamo, Kuba itu, dimulai dengan penerbitan perintah peninjauan resmi oleh Gedung Putih pada Jumat (12/2/2021). Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, pemerintah AS telah berniat menutup penjara itu setelah mantan Presiden Barack Obama menjanjikan hal tersebut pada Januari 2009. Akan tetapi, niat Obama terhenti ketika Donald Trump terpilih sebagai Presiden pada 2017 silam.

Terkait berita tersebut, Indozone mencoba mencari tahu fakta dan sejarah terkait penjara tersebut.  

Guantanamo dan Kuba, terletak di sebelah selatan Florida, negara bagian Amerika Serikat, di antara Samudera Atlantik, Teluk Meksiko, dan Laut Karibia, terdapat gugusan pulau-pulau Karibia. Pada gugusan pulau itu terdapat sejumlah negara. Satu pulau kira-kira sebesar Pulau Jawa, dikenal dengan nama Kuba dengan ibu kota La Habana/Havana.

Baca Juga: Para Ilmuwan Temukan Batu Meteroit yang Superkonduktif

Salah satu provinsi yang juga merupakan nama teluk dan kota di tenggara pulau Kuba bernama Guantanamo. Untuk sampai ke kota atau teluk Guantanamo dari ibu kota Havana, harus melintasi daerah dan kota besar Santa Clara, Camagiie, Heguin, Bayamo, dan Santiego de Cuba.

-
Camp Delta di Penjara Guantanamo. (Wikipedia).

Berdasarkan Wikipedia, Penjara Guantanamo adalah kompleks penjara militer di bawah Joint Task Force Guantanamo (JTF-GTMO) atau disebut Kamp Tahanan Teluk Guantanamo. Kompleksnya menempati sebagian dari pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, Kuba sejak 2002. 

Penjara ini menahan tokoh yang oleh pemerintah Amerika Serikat dianggap sebagai anggota dari al-Qaeda dan Taliban.

Hubungan Kuba dengan Amerika Serikat memang agak aneh. Kuba boleh saja dikenal sebagai pemimpin negara anti-AS di kawasan Amerika Latin, bahkan menganut sistem politik komunis. Namun di daratan negara tersebut, tepatnya di Teluk Guantanamo, bercokollah salah satu Pangkalan Angkatan Laut AS yang dikenal dengan penjaranya yang punya pengamanan ekstra ketat.

Teluk Guantanamo dijadikan pangkalan Angkatan Laut AS, dan di situ ditempatkan sekitar 9.500 orang marinir. AS resminya menyewa Pangkalan AL Guantanamo ini dari pemerintah Kuba sebelum Castro. Castro tidak mengakui perjanjian itu, tetapi dia tidak berdaya mengusir para serdadu AS tersebut karena AS berdalih bahwa perjanjian sewa-menyewa itu resmi dan dilindungi hukum internasional.

Sebagai pangkalan angkatan laut AS, kapal perang AS kerap berlabuh di sana. Pangkalan tersebut memiliki fasilitas lengkap termasuk lapangan udara. Pangkalan tersebut terpisah dari Kota Guantanamo, ibu kota provinsi Guantanamo, Kuba. Kota itu terletak sekitar 34 kilometer utara teluk Guantanamo. Sampai tahun 1843, kota yang didirikan sekitar 1819 ini dinamakan Santa Catalina del Saltadero del Guaso.

Sejak awal tahun 2002, Guantanamo dijadikan penjara hidup paling kejam di dunia. Di tempat tersebut disembunyikan sekitar 500 tahanan yang dituduh AS sebagai teroris dan pengikut Al-Qaeda.

Dikutip dari Britannica.com, fasilitas penahanan ini menjadi fokus kontroversi di seluruh dunia atas dugaan pelanggaran hak-hak hukum tahanan di bawah Konvensi Jenewa. 

Selain itu penjara ini mendapat tuduhan penyiksaan atau perlakuan sewenang-wenang terhadap tahanan oleh otoritas AS. Tak hanya terisolasi, para napi dipenahanan ini juga mengalami berbagai kekerasan fisik yang terkadang tidak lagi manusiawi. 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X