Kediri menjadi salah satu kota tertua di Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Dikenal sebagai Kota Tahu karna pernah memecahkan rekor membuat tahu terpanjang di Indonesia.
Di sisi lain Kediri juga dikenal angker bagi sebagian pemegang kekuasaan zaman dulu. Mitos itu pun hingga kini masih dianggap dan diyakini sebagian orang. Faktanya, jarang sekali pemimpin negara yang datang berkunjung ke Kota Kediri. Bahkan pernah juga harus memilih rute memutari Kediri.
Banyak yang menganggap jika pemimpin negara bakal cepat lengser sehabis berkunjung di Kediri. Selama ini hanya ada dua presiden yang berani datang ke Kediri yakni Soekarno dan Gus Dur, namun tak lama berselang, harus turun dari jabatannya.
Konon, mitos angkernya Kediri tersebut berhubungan dengan kutukan Kartikea Singha yaitu penguasa Kerajaan Kalingga. Dalam kutukannya, disebutkan jika pemimpin negara yang tidak suci memasuki Kediri maka ia akan jatuh. Mitos tersebut pun banyak dipercaya sebagian orang hingga kini.
Salah satu cerita menyebutkan, jika pemimpin negara melewati Jembatan Lama Kota Kediri maka akan cepat lengser. Diketahui Jembatan Lama yang ada di Kediri, merupakan jembatan konstruksi besi tertua di Indonesia.
Jembatan yang diresmikan pada 1869 tersebut menyimpan banyak sejarah perkembangan Nusantara. Jembatan Lama berusia lebih dari 153 tahun dan hingga kini masih berfungsi meski hanya untuk pejalan kaki.
Jembatan Lama ini menghubungkan Kediri bagian timur dan barat yang terbelah Sungai Brantas. Jembatan Lama ini bersebelahan dengan dengan Jembatan Brawijaya yang baru dibangun.
Pemerhati sejarah Imam Mubarok mengatakan jika Jembatan Lama tersebut dibangun pada masa kolonial Belanda dan diyakini sebagai jembatan konstruksi besi tertua di dunia.
"Jembatan Lama Kota Kediri juga diyakini jembatan tertua di dunia, lebih tua dari Jembatan Brooklyn di Amerika Serikat. Karya insinyur John Augustus yang selesai dibangun tahun 1883," jelasnya.
Selain mitos Kediri angker bagi pemimpin negara, juga memiliki ramalan zaman kerajaan yang cukup dikenal yakni Ramalan Jayabaya. Bahkan kini juga ada sejumlah orang yang menafsirkan ramalan tersebut yang dianggap relevan pada saat ini.
Artikel menarik lainnya:
