Kisah Haru Pangeran Afrika yang Menjadi Budak di Amerika

- Kamis, 30 Juli 2020 | 12:00 WIB
(wikipedia.org/Henry Inman)
(wikipedia.org/Henry Inman)

Abdulrahman Ibrahim Bin Sori adalah seorang budak di Amerika Serikat yang dijual pada tahun 1788, dirinya disebut sebagai salah satu budak Muslim asal Afrika yang kisah hidupnya cukup populer. 

Pria yang dikenal dengan nama Abdul Rahman ini semula adalah seorang bangsawan dan pangeran yang merupakan anak dari seorang sultan kaya raya di wilayah Fouta Jallon di Guinea, Afrika Barat. 

Namun pada tahun 1788 saat usianya sekitar 26, Abdul Rahman ditawan setelah peperangan dengan suku saingannya. 

Ia lalu di jual dalam perbudakan hingga ke Amerika Serikat dan dilelang menjadi budak Kolonel Thomas Foster, menjadi pemetik di perkebunan kapas Natchez, Mississippi. 

Kepintaran dan keahlian Abdul Rahman membuat posisinya diperkebunan tetap dipertahankan hingga sebagai mandor. 

Bahkan saat Dr John Cox, seorang ahli bedah yang berhutang budi pada keluarga Rahman meminta pembebasannya, Foster menolak permintaan itu. 

Ia menganggap Abdul Rahman sebagai orang yang sangat diperlukan di perkebunannya. 

Cox terus mencari kebebasan Abdul Rahman namun tidak berhasil hingga ia meninggal di tahun 1816. 

Akhirnya pada tahun 1826, Abdul Rahman menulis surat pada kerabatnya di Afrika yang ia tulis dalam bahasa Arab. 

Seorang wartawan bernama Andrew Marschalk mengira Abdul Rahman merupakan keturunan Arab sehingga surat itu diteruskan ke Konsulat AS di Maroko

Surat itu dibaca oleh Sultan Maroko Abderrahmane dan merasa tersentuh karenanya. 

Sultan Maroko lantas meminta pembebasan Abdul Rahman. Atas perintah Presiden AS John Quincy Adams dan Menteri Luar Negeri Henry Clay beliau akhirnya dibebaskan pada tahun 1828. 

Ia telah bekerja menjadi budak selama 40 tahun tanpa bayaran sebelum pembebasannya itu. 

Setelah pembebasan, Abdul-Rahman mengumpulkan setengah dana untuk membebaskan keluarganya di Mississippi. 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X