Terdapat sebuah ungkapan yang beredar dan dipercaya masyarakat adalah sistem metabolisme yang ada pada tubuh seseorang akan menurun di masa dewasa. Namun, hal ini ditentang oleh salah satu studi internasional yang diluncurkan di jurnal Science.
Untuk mengetahui dampak spesifik usia terhadap metabolisme, peneliti menyesuaikan hal itu dengan sejumlah faktor, dimulai ukuran tubuh dan massa otot bebas lemak. Melihat hal itu, Herman Pontzer selaku penulis studi memberikan komentarnya.
“Tingkat metabolisme benar-benar stabil sepanjang kehidupan dewasa, 20 hingga 60 tahun,” ungkapnya.
“Tidak ada efek menopause yang bisa kita lihat. Orang akan berkata, 'Saat saya menginjak usia 30 tahun, metabolisme saya berantakan.' Tapi kami tidak melihat bukti untuk itu,” katanya.
Untuk mendukung penelitian ini, Pontzer mempelajari lebih dari 6.400 database, dari usia 8 hari hingga 95 tahun, yang berada di 29 negara di seluruh dunia.
“Dengan menghitung berapa banyak hidrogen yang hilang per hari, dan berapa banyak oksigen yang hilang per hari, kami dapat menghitung berapa banyak karbon dioksida yang dihasilkan tubuh Anda setiap hari,” lanjutnya.
Di sisi lain, peneliti kemudian melakukan analisis total pengeluaran energi harian rata-rata, mencakup pembakaran kalori yang didasarkan pada bernapas, mencerna makanan, hingga berpikir.
“Tidak ada yang lebih mendasar daripada bagaimana tubuh kita membakar energi, karena itu menunjukkan bagaimana semua sel kita sibuk sepanjang hari melakukan berbagai tugas, dan kita tidak memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana hal itu berubah selama bertambahnya umur,” jelasnya.
“Anda membutuhkan kumpulan data yang sangat besar untuk dapat menjawab pertanyaan itu. Dan ini adalah pertama kalinya kami memiliki kemampuan untuk melakukannya," tuturnya.
