Bagi pengrajin batik di Jawa Tengah, terdapat sebuah penggambaran motif terbaru yang berasal dari diri mereka sendiri. Mbok Semok, istilah yang lahir di antara pusaran perniagaan batik yang belakangan tengah naik.
Mbok Semok menjadi representasi etos semangat kerja yang dikeluarkan para pembatik dalam usaha untuk menunjukkan kepada dunia bahwa keindahan yang tertuang di atas kain ini merupakan semangat para perempuan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca Juga: Ingin Kuasai Pasar Dunia, Batik Harus Jadi Produk Ramah Lingkungan
Dikutip dari Jurnal Panggung, terdapat sumsi bahwa kemunculan Mbok Semok dengan inisiasi dan kesepakatan seluruh kelompok pengrajin batik di Girilayu, mendapat pengaruh dari para pengusaha batik di Laweyan.
Kata semok yang digunakan dalam istilah tersebut berisikan makna yang tidak bermaksud konotasi negatif untuk seksualitas sebagai perempuan bertubuh padat pada bagian anggota tubuh tertentu.
Melainkan, ditujukan untuk para perempuan pengrajin batik Girilayu yang mayoritas bertubuh gemuk, karena sebagian besar telah menjadi ibu dan melahirkan.
Representasi ini menunjukkan bahwa perempuan telah melalui tahap reproduksi yang baik. Bagi perempuan pengrajin batik Girilayu adalah suatu kekuatan dan semangat mengabdi untuk melanjutkan tradisi membatik yang ada di Girilayu.
Baca Juga: Film 'Cek Toko Sebelah 2' Angkat Isu Tentang Perempuan, Siap Tayang 22 Desember di Bioskop
Semok ini juga bermaksud untuk menunjukkan pada banyak orang bahwa perempuan yang memiliki tubuh sedemikian rupa berperan multifungsi sebagai ibu, guru, perajin, pengusaha, dan istri.
Melalui batik, para pengrajin mampu memotivasi para pemakainya untuk memiliki etos kerja yang baik dan juga meniru para pengrajin wanita tersebut.
