Istimewanya Babu di Masa Hindia Belanda, Budak yang Dianggap Ibu Peri oleh Anak-Anak Eropa

- Senin, 10 Oktober 2022 | 19:30 WIB
Potret baboe yang mengasuk dua anak sinyo dan nonik Eropa (KITLV)
Potret baboe yang mengasuk dua anak sinyo dan nonik Eropa (KITLV)

Baboe atau babu punya peran penting di masa Hindia Belanda. Para wanita pribumi yang dikerjakan kaum penjajah ini punya kedudukan istimewa bagi anak-anak Eropa.

Dikutip dari jurnal Jantra edisi 11, babu berperan sebagai kindermeid, yaitu pelayan bagi keluarga elit Eropa di zaman Hindia Belanda. Mereka hidup membersamai tumbuh kembangnya anak-anak Eropa.

Kehidupan rumah tangga Eropa yang penuh dengan paradoks, membuat babu berperan sebagai pengasuh yang memenuhi kebutuhan psikologis anak (Eropa).

Baca juga: Gemes! Si Oyen Ini Asyik Nangkring di Pundak 'Babu,' Anteng Diajak Motoran: Kayak Helm

Pekerjaan baboe sangat padat, mulai dari mempersiapkan waktu bagi sinyo dan noni (anak Eropa) bangun pagi, memandikan mereka, kemudian mempersiapkan mereka untuk berangkat ke sekolah hingga mereka pulang kembali ke rumah.

Babu bak Ibu Peri

-
Baboe Engko dengan anak-anaknya: Bertha Kerkhoven dan Karel Kerkhoven, sekitar tahun 1900 (Collectie Indisch Thee/Familie-Archief van der Hucht)

Siska Nurazizah Lestari dan Indra Fibiona menuliskan dalam jurnal Jentara bahwa pengasuhan baboe kepada noni ataupun sinyo dilakukan tidak hanya di waktu pagi hingga sore saja, melainkan hampir 24 jam selama sehari.

Alhasil baboe tumbuh lebih dekat dengan sinyo atau noni-nya. Di malam hari, baboe biasanya mendongeng agar sinyo dan noni bisa tidur. Selain itu, baboe juga sering menyanyikan lagu dengan melodi yang sedih.

Setelah sinyo dan noni tertidur, baboe tidur berbaring di lantai beralaskan tikar. Bagi anak-anak eropa, dia dianggap memiliki hati yang lembut seperti ibu peri—makhluk mitologi dalam cerita Jawa.

Baca juga: Awal Mula Munculnya Istilah Babu di Indonesia, Sebutan Bagi Budak Wanita oleh Belanda

Walau terlihat dekat, baboe tetap memiliki kendala tersendiri dalam perannya. 
Keterbatasan kapasitas dalam berbahasa Belanda menyebabkan mereka lebih banyak menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi dengan tuannya.

Sinyo dan noni juga tidak selalu bersikap baik. Mereka sering berbuat nakal dan meresahkan orang tua mereka. Jika sudah terkena marah, baboelah yang jadi tempat berlindung sinyo dan noni. 

Menariknya lagi, meski banyak diperlakukan kasar oleh anak-anak keluarga elit Eropa, baboe tetap sabar dalam mengasuh dan menyayangi anak-anak majikan mereka melebihi anak sendiri. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X