Baru-baru ini Pemerintah Belanda menyampaikan permintaan maaf mereka kepada Pemerintah Indonesia atas rekam jejak penjajahan masa lalu di Nusantara.
Permintaan maaf ini disampaikan oleh Perdana Menteri Rutte yang secara tegas menyampaikan bahwa perbudakan yang dilakukan Belanda di masa kuno adalah bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Kekuatan Kerajaan Buton, Bikin Wilayahnya Tak Pernah Dijajah oleh Belanda di Masa Kolonial
"Hari ini saya minta maaf,” kata Rutte dikutip dari Times.
Seperti yang semua orang tahu, Indonesia merupakan negara bekas jajahan dari negara Eropa yang dahulunya berebut akan kekayaan yang dimiliki seperti rempah-rempah yang bernilai mahal harganya.
Namun, Belanda berhasil mendirikian kolonialnya terlama di Indonesia dengan kurun waktu 350 tahun lamanya. Bukan hanya menjajah, Belanda bahkan memberlakukan kerja paksa terhadap warga Indonesia untuk menanam hingga menghasilkan rempah-rempah yang mereka butuhkan di negara mereka.
Dikutip dari Wikipedia, Belanda sendiri mulai menjajah Indonesia sejak tahun 1596 hingga 1942 sebelum akhirnya menyerah terhadap Jepang.
Baca Juga: Nilai Ekspor Rempah-rempah Sumut Mulai Naik Selama Semester I 2021
Meski kedatangan Cornelis de Houtman awalnya bukan untuk menjajah, namun memburu rempah-rempah yang kemudian dijadikan aliansi VOC untuk perdagangan rempah-rempah tersebut.
Atas permintaan maaf ini, Belanda pun bakal memperingati yang namanya tahun peringatan perbudakan pada tanggal 1 Juli 2023 mendatang.
