Bencana gempa bumi dalam kepercayaan masyarakat Yunani kuno biasanya selalu dikaitkan dengan mitologi para dewa. Salah satunya dikaitkan dengan kemarahan dewa Poseidon yang disebut sebagai dewa gempa bumi selain dewa penguasa lautan.
Mengutip Britannica, dalam agama Yunani kuno, Poseidon disebut sebagai dewa laut, gempa bumi, dan kuda. Dia dibedakan dari Pontus, personifikasi laut dan dewa air Yunani tertua. Nama Poseidon berarti 'suami bumi' atau 'penguasa bumi'.
Sekelumit tentang Poseidon.
Dalam kisahnya, Poseidon dikenal sebagai saudara dari Zeus dan Hades. Zeus dikenal sebagai dewa langit dan dewa utama Yunani kuno, sementara Hades dikenal sebagai dewa dunia bawah.
Ketika tiga bersaudara itu menggulingkan ayah mereka, sehingga kerajaan laut jatuh ke tangan Poseidon. Sementar Zeus bersenjata petir dan Hades memiliki helm yang kuat, Poseidon memiliki senjata tombak berbentuk trisula.
Poseidon sebagai dewa gempa bumi.
Sebagai dewa gempa bumi, Poseidon juga terhubung dengan tanah kering, meskipun terkadang berpusat di kolam dan sungai atau yang berhubungan dengan air. Dalam aspek ini, ia dikenal sebagai enosichthon dan ennosigaios (pengguncang bumi) dan dipuja sebagai asphalios (stabilisator).
Poseidon juga disebut sebagai dewa yang temperamental, pemarah, dan gampang moody. Ketika ia marah, biasanya ia melampiaskannya dengan membuat badai di lautan, gempa bumi, bahkan tsunami.
Baca Juga: Mitologi Loki, Penipu Licik yang Punya Kemampuan Mengubah Bentuk dan Jenis Kelamin
Poseidon menggunakan Trisula untuk mengguncang bumi yang menyebabkan gempa.
Saat terjadi gempa bumi, para penganut dewa mitologi di Yunani mempercayai bahwa itu adalah ulah Poseidon sedang menggunakan trisulanya untuk menghancurkan benda apa pun dan mengguncang bumi. Hal itulah menyebabkan gempa bumi.
Mengutip situs milford, ketika gempa bumi ini terjadi, Poseidon biasanya merubah dirinya dalam bentuk banteng, oleh karena itu ia disebut "Banteng yang Mengguncang Bumi."
Sejarahwan mengaitkan kemarahan Poseidon dengan gempa 141 dan 142 Masehi.
Dalam sebuah makalah Harvard seperti yang dilihat Indozone, sebuah studi mengaitkan kemarahan Poseidon pada tahun 141 dan 142 Masehi.
"Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa Poseidon menunjukkan kemarahannya dengan tsunami dan gempa bumi. Jadi, seberapa marah Poseidon pada tahun 141/142 M?" tulis studi dalam situs harvard.edu.
Menurut catatan sejarah, seluruh wilayah termasuk kota Lycian dan Rhodes terkena dampak gempa bumi yang merusak dan tsunami pada 141 dan 142 Masehi. Setelah peristiwa ini kaisar Yunani memberikan sumbangan ke kota-kota Lycian dan Rhodes untuk pemulihan mereka sehubungan dengan kerusakan dan kepentingan kota.
Gempa itu memiliki kerusakan yang cukup besar di 28 kota kuno. Sehubungan dengan katalog sejarah, gempa bumi ini memiliki intensitas setidaknya 9-10 dan menyebabkan tsunami di Rhodes dan pelabuhan kota kuno Patara.