Kisah Patung Dirgantara, Dekat dengan Soekarno tapi Tidak Dicap PKI

- Senin, 24 April 2023 | 14:10 WIB
Patung Dirgantara (Z Creators/Jafriyal Aba)
Patung Dirgantara (Z Creators/Jafriyal Aba)

Warga Jakarta tentu tidak asing lagi dengan Patung Dirgantara atau yang lebih populer dengan nama Patung Pancoran. Patung yang dibangun Presiden Soekarno ini dibuat untuk menampilkan kegagahan matra TNI Angkatan Udara. Tak ayal lokasinya berada di Mabes TNI AU (kini Wisma Aldiron) dan bandara Halim Perdana Kusuma.

Keputusan Bung Karno membangun Patung Dirgantara semakin memberi kesan TNI AU adalah anak emas Soekarno. Patung tersebut mulai dibangun pada tahun 1964 dan selesai pada tahun 1966.

"Kita memang belum bisa membuat pesawat terbang, tetapi kita punya pahlawan kedirgantaraan Indonesia yang gagah berani. Kalau Amerika dan Soviet bisa membanggakan dirinya karena punya industri pesawat, kita juga harus punya kebanggaan," ujar Soekarno kepada Edhi tahun 1964.

Baca Juga: Mitos Arah Patung Pancoran, Konon Menunjuk Lokasi Rahasia Kekayaan Presiden Soekarno

Ucapan Soekarno kepada Edhi itu ditulis dalam buku Konservasi Patung Dirgantara yang diterbitkan Pusat Konservasi Cagar Budaya DKI Jakarta pada 2015.

Lima puluh tahun setelahnya Patung Dirgantara dikonservasi untuk kedua kali. Biaya konservasi patung tersebut mencapai angka Rp500 juta.

-
Patung Dirgantara (Z Creators/Jafriyal Aba)

Meski tidak seburuk nasib Tugu Tani yang dicap PKI oleh Sarwo Edhie, TNI AU tetap terkena imbas saat G30S PKI meledak. Angkatan Udara ikut jadi bulan-bulanan karena mendukung Sukarno. Kondisi semakin runyam saat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Omar Dhani membuat pernyataan offside.

“Gerakan 30 September untuk mengamankan dan menyelamatkan revolusi dan pemimpin besar revolusi terhadap subversi (usaha menjatuhkan kekuasaan) oleh CIA. Dengan demikian telah diadakan pembersihan dalam tubuh Angkatan Darat dari anasir-anasir yang didalangi subversif asing dan membahayakan revolusi. Angkatan Udara sebagai alat revolusi selalu menyokong tiap gerakan yang progresif revolusioner,” demikian isi Perintah Harian Omar Dhani yang langsung menjadi bola liar.

Baca Juga: Demi Bangun Patung Pancoran, Bung Karno Ternyata Sampai Jual Mobil

Singkat cerita Omar Dhani dituduh makar. Mahkamah Militer Luar Biasa menjatuhkan hukuman mati kepada Omar Dhani, yang kemudian diubah menjadi vonis penjara seumur hidup. Sejak saat itu Angkatan Darat bersinar bersama Orde Baru.

Artikel Menarik Lainnya:

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini .

-
IDZ Z CREATORS

 

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X