Studi Temukan Terapi Multimodal Memegang Kunci Obati Kanker Agresif pada Anak!

- Senin, 17 Mei 2021 | 14:16 WIB
Ilustrasi kanker. (photo/Ilustrasi/Pexels/Anna Tarazevich)
Ilustrasi kanker. (photo/Ilustrasi/Pexels/Anna Tarazevich)

Melalui penelitian yang diterbitkan dalam jurnal internasional, Clinical Cancer Research, para ilmuwan di Children's Cancer Institute telah merinci kombinasi terapi baru yang tampaknya sangat efektif melawan neuroblastoma berisiko tinggi dan bentuk lainnya, kanker pada masa kanak-kanak. 

Hampir setengah dari semua kasus neuroblastoma baru didiagnosis pada anak-anak 'berisiko tinggi' yang berarti kanker tumbuh agresif dan sulit diobati. Meski menerima perawatan intensif, kebanyakan anak dengan penyakit berisiko meninggal dalam waktu 5 tahun usai didiagnosis, sementara mereka yang bertahan hidup sering alami efek kesehatan jangka panjang yang serius. 

"Itu adalah prognosis yang menghancurkan. Kami benar-benar bertekad untuk menemukan cara yang lebih baik untuk mengobati penyakit ini dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup itu." ungkap seorang penulis senior makalah ini yaitu Profesor Michelle Haber AM. 

Penelitian ini pun berfokus pada dua jenis terapi, keduanya telah terbukti efektif lawan neuroblastoma risiko tinggi di laboratorium. Pertama adalah CBL0137 yang merupakan senyawa disebut kuraksin, sevara struktural mirip dengan obat antimalaria. Kedua adalah panobinostat, jenis senyawa baru yang dikenal penghambat histone deacetylase. Dalam penelitian baru, para ilmuwan menguji apakah kedua terapi itu dapat bekerja secara sinergis saat dipakai bersama. 

Peneliti menemukan bahwa kedua senyawa itu memang bekerja sama dengan baik, secara efektif mengambat pertumbuhan sel kanker dalam kultur, serta pada tikus yang dibiakkan kembangkan neuroblastoma berisiko tinggi pada manusia. 

"Dalam percobaan kami, kami menemukan bahwa kombinasi CBL0137 dan panobinostat menghasilkan penekanan pertumbuhan yang luar biasa dan respons kekebalan yang spesifik untuk tumor," kata Profesor Haber.

"Ini sangat menggembirakan karena idealnya, Anda menginginkan pengobatan kanker yang secara khusus menargetkan sel kanker dan membiarkan sel sehat tidak terluka, mengurangi masalah efek samping." lanjutnya.

"Ketika kami menggunakan dua senyawa ini bersama-sama pada tikus dengan neuroblastoma risiko tinggi, kami melihat regresi tumor yang lengkap dan bertahan lama, dengan efek buruk minimal pada tikus. tikus. Hasil kami menunjukkan bahwa kombinasi ini dapat bekerja dengan baik sebagai jenis pendekatan imunoterapi untuk mengobati neuroblastoma risiko tinggi." tutup Dr. Lin Xiao.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X