Mengapa Kita Menghela Napas Saat Stres dan Apa Manfaatnya?

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 15:00 WIB
Ilustrasi menghela napas. (Freepik/cookie_studio)
Ilustrasi menghela napas. (Freepik/cookie_studio)

Ketika kita merasa kesal, sedih, lelah, atau kecewa respon awal yang paling sering kita lakukan adalah dengan menghela napas.

Tapi mengapa kita melakukan hal itu? Apakah menghela napas membantu pernapasan di saat stres? Atau sebagai tindakan bawah sadar untuk mengungkapkan perasaan kesal Anda?  Atau sebagai tombol reset mental kita sebelum berbicara?

Menghela nafas bisa jadi kombinas semua kemungkinan itu. Secara umum, para peneliti mencatat bahwa desahan dikaitkan dengan suasana hati yang negatif seperti tanda kekecewaan, kekalahan, frustrasi, kebosanan, dan kerinduan. 

Tetapi tergantung pada siapa yang menghela nafas dan dalam konteks apa, sehingga dapat dianggap berbeda oleh orang lain.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Vleminch di Universitas Leuven menunjukkan secara umum menghela napas bertindak sebagai pengaturan ulang fisik dan mental. 

Dalam keadaan non emosional, saat manusia bernafas dalam suatu keadaan terlalu lama, maka paru-paru menjadi lebih kaku dan kurang efisien dalam pertukaran gas. 

Maka menghela nafas akan membantu manusia kembali bernapas dengan pola yang sehat. 

Apalagi di saat kita mengalami emosi yang mengganggu pernapasan seperti stres, cemas, kesal dan lainnya, maka mengela nafas bisa membantu kita mengembalikan pernapasan ke pola normal. 

Menghela napas akan berperan sebagai pengaturan ulang sistem pernapasan dan melonggarkan kantung udara paru-paru, sehingga membuat kita merasa lebih lega.

Selain itu menghela napas juga bertindak sebagai salah satu cara mengurangi tekanan psikologis dan fisiologis kita. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X