Fenomena Johatsu, Orang-orang yang Menghilang Tanpa Jejak di Jepang

- Jumat, 22 Mei 2020 | 10:00 WIB
Ilutrasi. (Reuters/Thomas Peter)
Ilutrasi. (Reuters/Thomas Peter)

Jepang menjadi negara dengan angka bunuh diri paling tinggi. Namun negeri sakura ini seperti punya pilihan lain untuk menghilang selain bunuh diri. 

Fenomena Johatsu menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghilang tanpa jejak tanpa harus menghadapi kematian.

Pada 2017 terdapat sekitar 85.000 orang hilang di Jepang dan 74.000 di antaranya berhasil ditemukan.

Johatsu dapat diartikan sebagai “evaporation” atau “penguapan”. 

Salah satu faktor yang memengaruhi Johatsu adalah faktor ekonomi seperti mereka yang tak mampu membayar hutang, kehilangan pekerjaan, orang-orang yang menghadapi tekanan dan ingin kebebasan. 

Sementara rasa malu akibat suatu aib menjadi faktor lainnya. 

Mengutip dari Owlcation, mereka 'orang yang Menguap' ini akan meninggalkan pekerjaan, studi, atau keluarga dan memulai hidup yang baru. 

Sebagian dari mereka bahkan membuat identitas baru, mengganti wajahnya baik dengan operasi plastik atau menggunakan aksesoris tambahan seperti rambut palsu demi memastikan dirinya benar-benar terlepas dari kehidupan lamanya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X