Dalam beberapa bulan terakhir ini, Indonesia tengah dilanda cuaca panas yang sangat ekstrem. Bahkan, pada 19 Oktober lalu, suhu maksimum dapat mencapai 37-38 derajat Celcius di Jakarta dan Makassar.
Selain dapat menyebabkan masalah kulit yang terbakar karena paparan sinar matahari, cuaca panas ini juga menjadi masalah bagi para wanita yang mengenakan kerudung atau "hijaber". Hawa panas ini dapat membuat orang mengeluarkan keringat berlebih hingga membuat rambut lepek.
Menanggapi hal ini, Vice President Elzatta Tika Mulya mengatakan bahwa ada beberapa trik yang bisa digunakan oleh para hijaber saat cuaca panas melanda. Salah satunya ialah melihat jenis kerudung.
"Untuk cuaca panas, baiknya memakai kerudung dengan bahan polyspun, voal, atau poly cotton. Itu bahan ada di jenis jilbab segi empat, pashmina, atau instan, tergantung kenyamanan tiap orang," ucap Tika.
Menurut Tika, ketiga bahan kerudung itu tipis dan ringan, tidak menerawang, mudah diaplikasikan dan bisa langsung tegak saat dipakai. Tak hanya kerudung, menurut Tika pemilihan ciput atau dalaman kerudung juga penting untuk diperhatikan. Ini karena ciput memilki pengaruh untuk kulit kepala saat digunakan.
"Ciput juga harus diperhatikan dan tidak kalah penting, karena dia ngaruh ke kulit kepala. Pilih ciput yang berongga dan tidak ketat," ujarnya.
Sementara itu, untuk pakaian Tika menyarankan para perempuan untuk menggunakan pakaian berbahan katun dan rayon, karena bahannya yang ringan dan dingin saat dipakai.
"Kalau untuk baju, paling enak pakai berbahan rayon karena seratnya bisa menyerap keringat, walaupun mungkin secara look biasa saja dan cenderung lebih mahal," tambahnya.
