Sempat viral tahun 2018 karena unggahan video Syahrini, Memorial Holocaust atau Memorial to the Murdered Jews of Europe menyimpan sejarah kelam dalam pembangunannya.
Terletak di kota Berlin, dekat bunker Adolf Hitler, monumen ini dirancang oleh arsitek Peter Eisenman dan insinyur Buro Happold. Pembangunannya untuk mengenang aksi genosida yang dilakukan oleh Jerman terhadap orang-orang Yahudi saat Perang Dunia II.
Genosida adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut. Di monumen seluas sekitar 19.000 meter persegi ini, kamu akan melihat ribuan tugu peringatan beton atau stele berbentuk balok dengan tinggi yang berbeda-beda.
Ketinggian yang berbeda-beda ini bisa diartikan bahwa korban pembunuhan beragam, mulai anak-anak hingga orangtua. Ternyata 2.711 tugu peringatan beton ini melambangkan jumlah peti mati. Di antara masing-masing balok beton ini terdapat lorong yang dapat kita dilewati.
Jika tidak mengetahui sejarah berdirinya monumen ini mungkin pengunjung akan merasa ini tempat tenang yang bagus untuk lokasi berfoto. Apalagi kerap ditemukan anak kecil yang berlari-lari sambl bersembunyi di balik lempeng beton layaknya disebuah labirin.
Saat berjalan diantara tugu peringatan beton yang tingginya mencapai 0,2-4,7 meter ini, memang membuat pengunjung berada di dalam sebuah labirin tanpa ujung, terisolasi dari bisingnya jalanan dan pemandangan sekitar. Tak sedikit pengunjung yang tersesat saat menelusuri deretan stelae ini.
Berjalan sendiri di antara deretan tembok beton dingin yang tinggi ini perasaan sedih, bingung, gelap, sendiri, perasaan tidak aman dan takut muncul. Mungkin ini jugalah yang dirasakan kaum Yahudi saat Nazi berkuasa karena mereka tidak pernah tahu apa yang akan mereka hadapi esok. Akankah mereka tetap hidup atau akan mati terbunuh.
Holocaust Memorial yang selesai dibangun pada 2004 dan dibuka untuk umum pada 2005. Monumen ini bukti bahwa Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler sangat kejam.
Tempat untuk menghayati arti kesepian, ketidakberdayaan, dan keputusasaan atas meninggalnya jutaan orang Yahudi di Eropa. Mereka dibunuh dengan cara dimasukkan ke dalam ruangan gas beracun, dibiarkan kelaparan, atau sengaja diberi obat secara terus-menerus, sementara teriakan mereka meminta pertolongan tidak terdengar atau dihiraukan.
Mereka juga dipekerjakan secara paksa sampai mati, bahkan menjadi bahan percobaan medis. Selain Yahudi, Nazi juga membunuh kelompok lain,termasuk gipsi dan orang cacat. Mereka juga menangkap dan merampas kelompok lain, seperti kaum gay dan lawan politik.
Kini kita tahu bahwa tempat ini adalah tempat perenungan atas peristiwa tragis yang pernah terjadi di masa lalu. Bagi kamu yang menyukai wisata sejarah, silahkan mengunjungi tempat ini sambil membayangkan peristiwa tragis yang melatarbelakangi dibuatnya monument bersejarah ini dan berharap agar kejadian tersebut tidak pernah terulang lagi.
Artikel menarik lainnya:
- Entas-entas, Ritual Penuh Mistis untuk Menyempurnakan Arwah dari Suku Tengger
- Beneran Ajaib! Pulau di Riau Ini Memiliki Pasir yang Bisa Berbunyi Ketika Disentuh
- Tak Disangka, Tembakau Klaten Ternyata Jadi Bahan Baku Cerutu di Uni Eropa dan Amerika
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
