Kawasan Australia Selatan saat ini tengah mengalami kekeringan. Pasokan sumber air di wilayah tersebut semakin menyusut karena diminum oleh unta-unta liar.
Alhasil, ada ribuan unta-unta liar mencari sumber air minum sampai masuk ke dalam pemukiman warga di wilayah Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY).
Karena itu pula, para pemimpin Aborigin di wilayah itu mengatakan akan membunuh 10 ribu unta liar yang sudah mengurangi pasokan sumber air bersih mereka.
APY merupakan kawasan yang memang disediakan pemerintah setempat untuk sebagai tempat tinggal orang-orang Aborigin. Namun sayangnya, unta-unta liar yang dilepaskan di kawasan tersebut justru menyebabkan kekeringan dan dikhawatirkan juga menjadi penyumbang pemanasan global karena mengeluarkan gas metana melalui kentut yang menyebabkan satu ton karbondioksida.
Kepala Eksekutif Spesialis Pertanian Karbon RegenCo, Tim Moore mengatakan karbondioksida yang dikeluarkan oleh unta liar per tahun ini setara dengan 400.000 mobil di jalan.
Oleh karena itu, dengan dimusnahkannya ribuan unta liar, maka diyakini dapat mengurangi pembuangan karbondioksida.
"Kami telah terjebak dalam kondisi yang panas dan tidak nyaman serta merasa tidak enak badan. Karena unta datang dan merobohkan pagar, masuk ke sekitar rumah dan mencoba untuk mendapatkan air melalui AC,” terang Anggota Dewan Eksekutif APY, Marita Baker dikutip dari World of Buzz.
Manajemen Unta Feral Nasional mengatakan jika rencana seperti untuk mengendalikan hama tidak segera dilakukan, maka populasi unta liar akan semakin bertambah berkali-kali lipat dalam sembilan tahun ke depan.
