Twitter yang kini dipegang Elon Musk mengizinkan iklan ganja untuk Amerika Serikat. Sebelumnya Twitter hanya membolehkan iklan untuk produk topikal cannabidiol (CBD) yang berasal dari rami.
Dilansir Reuters, iklan ganja ini hanya diizinkan bagi perusahaan yang memegang lisensi dan menargetkan penjualan mereka di lokasi-lokasi tertentu.
Saat ini, ada 21 negara bagian yang mengizinkan penjualan ganja rekreasional.
Baca Juga: Elon Musk Beri Kode Bakal Undurkan Diri dari CEO Twitter, Mungkin Akhir Tahun
Twitter melarang perusahaan ganja menargetkan iklan mereka untuk usia di bawah 21 tahun. Perusahaan ganja harus mendapat persetujuan dari Twitter sebelum melakukan pemasaran.
"Ini adalah kemenangan besar bagi pemasar ganja legal," kata perusahaan ganja multinegara dan ganja medis Cresco Labs.
Perusahaan-perusahaan lainnya juga dengan cepat menerima perubahan di Twitter, Trulieve Cannabis Corp bahkan telah melakukan kampanye multinegara di platform tersebut pada Rabu (15/2) waktu setempat.
"Perubahan ini bicara tentang meningkatnya penerimaan ganja sebagai kategori kesehatan arus utama. Kami berharap ini akan berfungsi sebagai katalis bagi platform media sosial lainnya untuk mengikuti," kata Kate Lynch dari Curaleaf, perusahaan ganja terbesar yang beroperasi di Amerika Serikat.
Baca Juga: Elon Musk Akui Starlink Bisa Picu Perang Dunia III
Sementara itu, media sosial lainnya termasuk Facebook, Instagram, dan TikTok tetap menerapkan kebijakan iklan tanpa ganja karena ganja masih ilegal di tingkat federal.
Artikel Menarik Lainnya: