Dicurangi, Tim BJB Delta Garage Ambil Langkah Hukum ke Promotor HJSC

- Kamis, 26 Desember 2019 | 17:46 WIB
Ilustrasi tim BJB Delta Garage (Istimewa).
Ilustrasi tim BJB Delta Garage (Istimewa).

Manajer tim Bank BJB Delta Garage, Ali Redha, mengaku akan mengambil langkah hukum kepada promotor dari penyelenggara kejuaraan Honda Jazz Speed Challenge (HJSC). Situasi itu terjadi karena promotor HJSC tak kunjung menepati janji, menganulir kemenangan dari pembalap Tim Banteng Sport, yakni Zharfan Rahmadi. 

Hal tersebut disampaikan Ali ketika menanggapi hasil akhir HJSC 2019 kelas Master pada awal Desember lalu. Gelar juara yang seharusnya jatuh kepada pembalap dari tim BJB Delta Garage, Avan Abdullah, justru diklaim Zharfan Rahmadi.

"Tunggu 2-3 hari ke depan ya janji promotor memberi angin surga, tetapi sampai sekarang tidak ada kepastian dan cenderung mengulur ulur waktu. Reyno Romein selaku lawyer tim kami menyimpulkan bahwa alasan demi alasan itu sekadar buying time. Kami akan mengambil langkah tegas, langkah hukum secara pidana," ujar Ali kepada wartawan, Kamis (26/12). 

Ali menjelaskan, sebelum pertandingan final, Avan Abdullah dalam posisi leading poin. Dia berpotensi menjadi kandidat juara jika menyelesaikan satu balapan. 

Namun, kata Ali, satu jam jelang final kelas Master HJSC, Avan Abdullah tiba-tiba dipanggil Manejer Event HJSC, Anondo Eko, dan Race Direction HJSC, Anthony Sarwono. 

"Ini maksudnya apa? Kok seenak udel main ubah putusan dan poin yang telah diumumkan? Bahkan kami melihat itu sekaligus sebagai teror untuk pembalap kami yang tengah bersiap melakukan start," tutur Ali.

Avan Abdullah sejatinya akan menjadi juara lantaran pihak HJSC menghukum Zharfan, yakni pemimpin klasemen dengan pengurangan 25 poin. Zharfan juga dilarang tampil di event yang digelar PT Honda Prospect Motor pada musim depan.

"Dengan demikian, seharusnya Avan naik jadi juara satu di seri keenam tersebut, sekaligus memimpin klasemen HJSC dengan leading delapan poin di atas Zharfan. Satu kaki Avan juga sudah menginjak podium juara," jelas Ali. 

Ali menilai tindakan semena-mena promotor tidak hanya dialami pembalapnya, tetapi juga kepada pembalap lain seperti Fino Saksono dan Moh Arief dengan pelaku insiden yang sama, yaitu Zharfan.

"Keempat yang dirugikan promotor yang kebetulan pembalap tersebut Haridarma di perebutan juara nasional ITCR Max," tandas Ali.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X