Setelah Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI), kini giliran organisasi masyarakat Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat) Indonesia Bersatu mengadukan video syur mirip Rebecca Klopper ke Bareskrim Polri.
Wakil Ketua Umum DPP Pekat Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan mengatakan, pihaknya sudah mengadukan video syur berdurasi 47 detik mirip Rebecca itu ke Bareskrim.
"Tadi kami udah melaporkan juga yang dilaporkan sama LBH, saya sebagai Wakil Ketua Umum DPP Pekat Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan, diarahkan tadi dari Bareskrim sudah kita antarkan ke lantai 2," kata Wakil Ketua Umum DPP Pekat Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan di Kantornya kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: Video Syur 47 Detik Mirip Rebecca Klopper Diadukan ke Bareskrim Polri
Dalam aduan dengan nomor 011/SM/LBH/PEKAT/V/2023, ada dua nama yang terseret. Yakni pemeran wanita yang mirip dengan Rebecca, serta pemilik akun Twitter dengan nama Dedekgemes.
"Yang penyebar video tersebut melalui akun Twitter Dedekgemes tersebut, kami berharap pelaku segera ditangkap, karena ini merusak generasi muda," ungkap Lisman.
Lantaran dinilai merusak generasi muda, mereka berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus video syur ini.
"Sehingga kita memberikan PR bagi Bapak kapolri maupun Bapak Kabareskrim, semoga kasus ini menjadi atensi supaya segera ditindaklanjuti," bebernya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan bukti-bukti untuk membuat laporan polisi tersebut. Adapun bukti yang dimaksud ialah video dan screenshoot video viral.
"Kami siapkan video, dan berupa screenshot yang kita kami pegang. Ketika nanti kami dipanggil, kami siapkan alat buktinya semua, termasuk video yang beredar berdurasi 47 detik," terangnya.
Baca juga: Imbas Video Syur, Gaya Pacaran Rebecca Klopper dan Fadly Disorot: Kena Sentil Farhat Abbas
Sebelumnya, Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) terlebih dulu datang ke Bareskrim Polri untuk mengadukan video syur yang mirip kekasih Fadly Faisal itu.
"Kami sudah ke Mabes Polri konsultasi terkait dugaan tindak pidana pornografi yang lagi beredar, yang lagi ramai. Kami sudah buat laporan, sudah konsultasi di Siber dan hari ini kami sudah ada surat tanda terima," kata Mualim kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Mualim menyebut pihaknya saat ini masih dalam tahap aduan dan belum ke tahap laporan polisi. Sebab, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti untuk melaporkan kasus ini.
