Ini Alasan Mengapa FIA Melarang Pemakaian Face Shield Dibanding Masker!

- Rabu, 15 Juli 2020 | 16:17 WIB
Bos Mercedes, Toto Wolff menggunakan face shield. (grandpx.news)
Bos Mercedes, Toto Wolff menggunakan face shield. (grandpx.news)

Selain masker, penutup wajah berbahan mika transparan dikenal sebagai face shield cukup populer di Indonesia. Namun siapa sangka, face shield dilarang dipakai pada Grand Prix Formula 1 ketika berada di paddock atau kawasan pit. 

Contoh kasusnya adalah yang dialami bos tim Mercedes di kelas F1, Toto Wolff. Pada seri pertama F1 Austria 2020, Toto Wolff dan hampir seluruh kru tim Mercedes menggunakan face shield. 

Akan tetapi, pada seri selanjutnya, Toto Wolff serta para kru dilaporkan telah memakai masker biasa untuk menutup hidung dan mulutnya. Bahkan, Toto Wolff sempat ditegur FIA akan masalah tersebut.

"Face shield-ku tidak diterima dengan baik oleh FIA. Tidak memenuhi syarat," ujar Toto Wolff mengutip Motorsport-Total.com.

"Itulah mengapa aku kembali memakai masker seperti yang banyak orang pakai. Aku sekarang konsisten memakai masker," jelasnya. 

Lantas, mengapa demikian? Ini penjelasannya. Face shield sangat efektif dalam melindungi diri dari cipratan bersin ataupun uap yang keluar dari hidung dan mulut orang lain.

Akan tetapi, bagian bawah dan samping yang terbuka, face shield tetap bisa membuat bersin, uap, dan liur si pemakai terdifusi keluar. Atas alasan tersebut, face shield tidak penuhi standar FIA.

"Kupikir kau harus serius soal itu. Aku tak mengira itu berbeda. Kukira shield adalah varian yang bagus. Kau bisa melihat dengan baik saat memakai itu," tutup Toto Wolff.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X