Beberapa kecelakaan fatal dari pejalan kaki yang disebabkan oleh mobil otonom milik Uber membuat pihak Volvo kembali meninjau ulang teknologinya.
Sekadar informasi, Volvo sendiri merupakan salah satu perusahaan yang sangat ambisius dalam mengembangkan teknologi mobil otonom.
Bahkan, Volvo sudah menargetkan satu dari tiga mobil yang akan dijual sudah menerapkan fitur otonom pada tahun 2025 mendatang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Volvo pun mengumumkan jalinan kerja sama dengan perusahaan teknologi bernama Luminar yang menawarkan fitur teknologi Light Detection and Rangin (LiDAR) terkemuka.
Teknologi LiDAR sendiri merupakan sensor yang mampu memindai benda dan permukaan ke dalam platfomr digital. Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Henrik Green, Kepala Teknologi Volvo.
"Penggerak otonom berpotensi menjadi salah satu teknologi yang menyelamatkan jiwa dalam sejarah jika dihadirkan secara bertanggung jawab dan aman. Memberikan visi pada mobil untuk membuat keputusan aman adalah langkah penting ke arah itu," ujar Henrik Green.
Dalam kemitraan tersebut, Volvo akan mengembangkan sistem self-driving pertama untuk jalan raya serta inovasi keselamatan di masa depan.
Mobil otonom Volvo berikutnya akan dilengkapi sensor Luminar LiDAR yang sudah terintegrasi dengan rapi di mobil. Sebagai bagian dari kemitraan, Volvo akan meningkatkan pembagian kepemilikan saham Luminar.
Selain mengembangkan fitur otonom, Volvo dan Luminar juga akan mengembangkan fitur lainnya yang mempermudah para pengemudi.
LiDAR sendiri merupakan sensor yang sangat akurat untuk saat ini karena memancarkan jutaan sinar laser untuk memindai jalan ke dalam bentuk 3D.
Waktu yang dibutuhkan pun sangat cepat dikarenakan tidak membutuhkan adanya koneksi internet yang memiliki kelemahan pada latensi.
"Segera, Volvo Anda akan dapat mengemudi secara mandiri di jalan tol ketika mobil menentukan bahwa itu aman untuk dilakukan. Pada saat itu, Volvo anda mengambil alih kemudi dan anda dapat bersantai, mengalihkan pandangan anda dari jalan dan tangan anda lepas dari kemudi. Seiring berjalannya waktu, pembaruan perangkat lunak akan memperluas area di mana mobil dapat mengemudi sendiri," tutup Henrik Green.
