Sosok Brigjen Nugroho Wibowo yang Cabut Red Notice Interpol Buronan Djoko Tjandra

- Kamis, 16 Juli 2020 | 10:51 WIB
Djoko Tjandra buronan kasus Bank Bali. (Antaranews)
Djoko Tjandra buronan kasus Bank Bali. (Antaranews)

Brigjen Nugrohowo Wibowo Sekretaris NCB Interpol Indonesia terseret setelah diketahui diduga meneken surat pencabutan red notice Djoko Tjandra buronan kasus hak tagih (cessie) Bank Bali.

Modal inilah kemudian dia bisa masuk ke dalam negeri hingga diberi surat jalan oleh pejabat Kabareskrim Brigjen Prasetyo Utomo.

Nama terakhir ini telah dicopot Kapolri dari jabatannya sebagai Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri.

Namun Indonesia Police Watch (IPW) melihat ada persekongkolan jahat dibalik pemberi perlindungan buronan kakap Djoko Tjandra, kendati IPW memberi apresiasi pada Mabes Polri usai pencopotan Prasetyo.

Baca juga: Sosok Brigjen Prasetyo Utomo Jadi Sorotan, Heboh Surat Sakti Bareskrim Buat Djoko Tjandra

"Ada dugaan suap menyuap di balik persekongkolan jahat melindungi buronan kakap Joko Tjandra harus diusut tuntas dan Brigjen Nugroho Wibowo yang telah menghapus red notice Joko Tjandra juga harus dicopot dari jabatannya sebagai Sekretaris NCB Interpol Indonesia," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane kepada Indozone.id, Kamis (16/7/2020).

Dari penelusuran IPW dosa Brigjen Nugroho Wibowo sesungguhnya lebih berat ketimbang "dosa" Brigjen Prasetyo.

-
Brigjen Prasetyo Utomo. (Istimewa)

 

Sebab melalui surat No: B/186/V/2020/NCB.Div.HI tertanggal 5 Mei 2020, Brigjen Nugroho mengeluarkan surat penyampaian penghapusan Interpol Red Notice Joko Tjandra kepada Dirjen Imigrasi.

Baca juga: IPW: Tidak Mungkin Brigjen Prasetyo Teken Surat Jalan Djoko Tjandra Tanpa Tau Atasannya

Tragisnya, salah satu dasar pencabutan red notice itu adalah adanya surat Anna Boentaran tgl 16 April 2020 kepada NCB Interpol Indonesia yang meminta pencabutan red notice atas nama Joko Tjandra.

Baca juga: Polri Benarkan Brigjen Prasetyo Utomo Beri Surat Jalan Djoko Tjandra, Terancam Dicopot

Surat itu dikirim Anna Boentaran 12 hari setelah Brigjen Nugroho duduk sebagai Sekretaris NCB Interpol Indonesia. Begitu mudahnya, Brigjen Nugroho membuka red notice terhadap buronan kakap yang belasan tahun diburu Bangsa Indonesia itu.

"Melihat fakta ini IPW meyakini ada persekongkolan jahat dari sejumlah oknum pejabat untuk melindungi Joko Tjandra," ungkap Neta.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X