Terkuak, Alasan Kasus Virus Corona di Amerika Serikat Tertinggi di Dunia

- Selasa, 9 Juni 2020 | 14:56 WIB
Ilustrasi pasien virus corona saat dibawa ke rumah sakit.(REUTERS/Andrew Kelly)
Ilustrasi pasien virus corona saat dibawa ke rumah sakit.(REUTERS/Andrew Kelly)

Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia. Hingga saat ini, data dari John Hopkins University menyebutkan, ada 2.026.597 orang di Amerika Serikat terpapar virus corona, dan 113.061 lainnya meninggal dunia.

Ahli epidemiologi mengungkapkan alasan Amerika Serikat memiliki kurva tak berujung dalam kasus virus corona. Amerika Serikat dianggap gagal menekan angka kasus virus corona.

Sementara, negara-negara lain di dunia sempat menghadapi terpukul keras akibat Covid-19. tapi berhasil menekan jumlah kasus baru. Indozone lansir dari Strait Times, Selasa (9/6/2020), para ahli menyebutkan pandemo virus corona yang berkepanjangan adalah hasil dari dampak kumulatif wabah regional Covid-19 awalnya berasal dari pesisir, kemudian bergerak ke arah kota-kota besar.

Kondisi kota besar dianggap sangat berbeda. Salah satunya, jumlah populasinya yang besar.

"AS adalah negara besar baik secara geografi maupun populasi, dan virus ini pada tahap yang sangat berbeda di berbagai bagian negara itu," kata Dr Tom Frieden, mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

-
Sample virus corona.(freepik)

Dr Tom Frieden menyebut Amerika Serikat dianggap lamban dalam menghadapi virus corona. Akhirnya Covid-19 yang telah menyebar dengan cepat sulit untuk ditangani.

"Kami tidak bertindak cepat untuk menghentikan penyebaran virus corona. Data menunjukkan bahwa virus itu berpindah dari titik awal sepanjang rute transportasi utama ke daerah perkotaan dan pedesaan lainnya," tambahnya.

Dari data yang dihimpun, penyumbang kasus virus corona terbesar di Amerika Serikat berasal dari negara bagian Pantai Timur, New York, New Jersey, dan Massachusetts. Dikabarkan wilayah tersebut menyebabakan sekitar 50 persen dari semua kasus.

Selain itu, gaya hidup Amerika Serikat dianggap sangat bebas. Padahal, negara-negara lain telah menerapkan lockdown untuk mengurangi angka kasus virus corona. Namun warga AS sempat protes saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayahnya diterapkan.

"AS agak ekstrem pada sisi kebebasan individu," kata Dr Sten Vermund, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Yale. 


Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X