Deteksi Virus Corona, Ini Prosedur Rapid Test yang Dilakukan di Indonesia

- Sabtu, 21 Maret 2020 | 21:11 WIB
Ilustrasi tim medis tengah bekerja mengatasi virus corona (Unsplash.com)
Ilustrasi tim medis tengah bekerja mengatasi virus corona (Unsplash.com)

Upaya mengurangi pandemi virus corona tengah dilakukan oleh berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya mengambil kebijakan untuk melakukan rapid test atau pemeriksaan cepat pada daerah-daerah yang ditemukan kasus positif.

Rapid test sudah mulai dilakukan sejak 20 Maret 2020 sore. Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah telah menyiapkan satu juta alat rapid test yang masuknya secara bertahap.

Alat tersebut akan didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia untuk kemudian digunakan sebagai pemeriksaan di daerah-daerah yang terindikasi.

“Rapid test sudah dilaksanakan sejak kemarin sore di beberapa kecamatan di wilayah Jakarta Selatan. Kami akan melakukan ini secara luas di seluruh Indonesia pada kelompok berisiko. Oleh karena itu rapid test akan disinergikan dengan kegiatan contact tracing pada kasus positif,” ujar Yurianto dalam keterangan resminya, Sabtu (21/3/2020) di Gedung BNPB, Jakarta.

-

Juru Bicara Negara terkait Virus Corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/3/2020). (INDOZONE/Mula Akmal)

Yurianto mencontohkan kegiatan tes yang dilakukan terhadap salah satu keluarga pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Petugas mendatangi rumah pasien positif tersebut kemudian melakukan pemeriksaan terhadap seluruh anggota keluarga dan orang-orang yang tinggal di rumah tersebut. Selanjutnya, petugas juga akan melakukan pemeriksaan di tempat kerja pasien positif.

“Inilah kegiatan yang berkaitan dengan rapid test. Tujuannya sesegera mungkin menemukan kasus positif kemudian melakukan isolasi di tengah masyarakat supaya tidak terjadi penyebaran baru,” ucap Yurianto.

-
Menggunakan masker disebut bisa mencegah virus corona (Unsplash.com)

Rapid test memang lebih cepat mendeteksi ada atau tidaknya virus corona baru di tubuh seseorang. Hasil pemeriksaannya dapat diketahui dalam waktu 10-15 menit. Hanya saja, akurasi dari rapid test tidak sebaik pemeriksaan menggunakan PCR yang membutuhkan waktu 3-4 hari.

“Hasil negatif pada rapid test tidak memberi jaminan bahwa yang diperiksa tidak sedang sakit. Bisa saja pada pemeriksaan pertama didapatkan hasil negatif pada orang yang sebenarnya sudah terinfeksi virus corona baru, tapi respon imunitasnya belum muncul,” kata Yurianto.

Dirinya mengatakan, hal ini sering terjadi pada kasus infeksi yang masih di bawah 6-7 hari. Oleh karenanya tes akan kembali diulang pada orang-orang yang menunjukkan hasil negatif virus corona.

“Tes akan diulang lagi 7 hari kemudian dengan pemerikasaan sama untuk benar-benar melihat hasilnya,” pungkas Yurianto.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X