Tahanan yang Ditembak Mati Ternyata Dalang Pelarian Belasan Tahanan Polsek Kalideres

- Jumat, 24 April 2020 | 14:49 WIB
Ilustrasi mayat (Dailymail)
Ilustrasi mayat (Dailymail)

Polres Metro Jakarta Barat menjelaskan dengan detail perihal belasan tahanan yang melarikan diri dari rutan Polsek Kalideres, Jakarta Barat. Ternyata, otak dari aksi pelarian itu yakni salah satu tahanan yang ditembak mati oleh polisi karena melawan saat ditangkap.

"Kita ketahui tanggal 16 Minggu lalu itu ada sejumlah tahanan kabur dari Polsek Kalideres, Jakarta Barat, yaitu diawali dengan ada 19 tahanan di tahanan narkoba," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie Latuheru dalam konferensi pers di Polres Jakarta Barat, Jumat (24/4/2020)

Insiden ini berawal dari salah satu tahanan narkotika berinisial S. Dia merancang matang-matang skema pelarian dirinya sejak jauh-jauh hari.

"Salah satu tahanan atas nama Supar ini sudah merencanakan rencana kaburnya beberapa hari sebelumnya," kata Audie.

Pada tanggal 16 April malam, S mulai menjalankan aksinya dan berhasil melumpuhkan anggota polisi yang saat itu sedang berjaga. Dia melarikan diri disusul dengan tahanan lainnya.

Sebanyak 9 tahanan berhasil ditangkap di area dalam Polsek. Mereka tidak bisa keluar Polsek karena tidak mengetahui rencana awal dari tahanan S.

"Supar sudah mempersiapkan dengan matang dan kabur. Itu sebabnya ketika keluar yang lain mudah tertangkap karena nggak memahami rencana keluar ini," ungkap Audie.

Lebih lanjut Audie mengatakan 1 X 24 seluruh tersangka berhasil diamankan oleh pihaknya tinggal menyisakan tersangka S. Selang satu pekan pencarian tersangka, polisi memburu tersangka dengan menyelidiki jaringan narkobanya.

Benar saja tersangka S berhasil ditangkap polisi di wilayah Tangerang semalam setelah tersangka S berpindah-pindah lokasi persembunyiannya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya mengatakan setelah S keluar, dia kembali menghubungi jaringan narkobanya.

"Dalam pelariannya dia kembali ke jaringannya. Dia mobile berpindah-pindah. Jaringan narkobanya tertutup dan mereka nggak mau berikan informasi secara pasti," kata Arsya.

Pada saat dilakukan penangkapan, S melawan petugas menggunakan senjata tajam sehingga petugas menembak mati tersangka. Dari tangan tersangka, polisi menyita berbagai macam barang bukti mulai dari senjata tajam, alat hisap sabu hingga sabu.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X