Gempa berkekuatan 7,1 magnitudo yang terjadi di Fukushima, Jepang menyebabkan air yang digunakan untuk menyimpan bahan bakar nuklir bekas bocor.
Sekitar 50 orang terluka akibat gempa yang mengguncang gedung-gedung di ibu kota Tokyo yang terjadi pada hari Sabtu (13/2), pukul 11 malam waktu setempat.
Gempa tersebut terjadi hanya beberapa minggu sebelum peringatan 10 tahun gempa bumi dan tsunami T?hoku, yang menghancurkan timur laut Jepang pada 11 Maret 2011.
"Survei sedang dilakukan di kawasan nuklir Fukushima Daiichi ... Kami telah menerima laporan bahwa PLTN Onagawa dan PLTN Fukushima Daichi tidak menunjukkan kelainan apapun," kata juru bicara pemerintah Katsunobu Kato di kutip dari The Sun.
Namun menurut media lokal Jepang, peristiwa tersebut menyebabkan kebocoran air yang digunakan untuk menyimpan bahan bakar nuklir bekas.
“Sebuah patroli menemukan bahwa sekitar 160 ml air kolam untuk menyimpan bahan bakar nuklir bekas di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Unit 1 Fukushima Daini dalam persiapan untuk dekomisioning di Prefektur Fukushima bocor ke selokan di samping kolam," kata perusahaan yang menjalankan dan memiliki pembangkit itu.
“Kelihatannya meluap karena guncangan gempa, tapi menurut Badan Pengatur Nuklir jumlahnya kecil, jadi tidak ada efek pada pendinginan bahan bakar nuklir, dan dosis radiasi rendah," lanjutnya.
