Berawal dari 1 Orang Meninggal, Kini 238 Karyawan LG Positif Corona, Bagaimana Nasibnya?

- Rabu, 26 Agustus 2020 | 08:44 WIB
Ilustrasi sejumlah pekerja pabrik. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Ilustrasi sejumlah pekerja pabrik. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Virus Corona kembali menunjukkan keganasannya di saat orang-orang mulai kembali beraktivitas dengan mengusung konsep new normal. Contohnya yang terjadi di pabrik LG di Cikarang, Jawa Barat.

Berawal dari satu orang meninggal dunia akibat terjangkit COVID-19 pada 19 Agustus lalu, pihak PT LG Electronics Indonesia di Cikarang lantas menyelenggarakan tes swab massal kepada 600 karyawannya pada 21 Agustus. Hasilnya, 238 orang di antaranya positif terjangkit COVID-19.

Tahu bahwa ratusan karyawannya terjangkit corona, LG Indonesia pun menutup pabriknya selama 14 hari, terhitung sejak 24 Agustus 2020.

Kasus ini tak ayal membuat pemerintah panik. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito Pemkab Bekasi untuk meninjau ulang penerapan protokol kesehatan di kawasan PT LG Electronics Indonesia.

"Mohon agar protokol kesehatan dijalankam dengan tertib dari waktu ke waktu. Jangan sampai lengah," kata Wiku.

Wiku mengatakan, kasus ini harus dijadikan pelajaran semua pihak, termasuk pemerintah daerah lainnya agar kasus serupa tidak terulang. Dia mengingatkan pemda-pemda agar meninjau prakondisi sebelum aktivitas industri dibuka kembali.

"Mohon perhatiannya dari industri dan pemerintah daerah dengan menerapkan protokol kesehatan dan menegakkan hukum yang ada," ujarnya.

Klaster Baru di Bekasi

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bekasi, dr Alamsyah mengafirmasi kabar tersebut. Menurutnya, kasus ini otomatis membuat pabrik LG di Bekasi menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. Alamsyah menyebut, tidak tertutup pula kemungkinan pertambahan kasus baru di Bekasi setelah kasus ini terungkap.

"Sedang kami telusuri terlebih dahulu kemungkinan itu," katanya.

Hingga kini belum diketahui bagaimana nasib 238 karyawan yang terjangkit COVID-19 itu, serta ratusan karyawan lainnya yang terpaksa dirumahkan. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X