Harga emas dunia bertahan stabil di dekat level tertinggi pada Kamis pagi, (6/8/2020) karena depresiasi dolar Amerika Serikat (AS) dan harapan lebih banyak langkah-langkah stimulus guna memitigasi kehancuran ekonomi akibat pandemi virus corona. Hal itu mendukung daya tarik logam mulia safe-haven logam tersebut.
Harga emas di pasar spot stabil di posisi US$2.039,75 per ounce pada pukul 07.42 WIB, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa US$2.055,10 per ounce pada sesi Rabu (5/8/2020). Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat naik 0,9% menjadi US$2.039,50 per ounce.Ddemikian laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis (6/8/2020).
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,2% untuk mendekati level terendah lebih dari dua tahun terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Kurva imbal hasil US Treasury merosot, Rabu, setelah harga turun di tengah prospek peningkatan pasokan dalam surat utang bertenor lebih panjang.
Seperti diketahui, lebih dari 18,66 juta orang dilaporkan terinfeksi virus corona secara global, sementara jumlah kematian melebihi 700.000, Rabu, dengan Amerika Serikat, Brasil, India dan Meksiko memimpin peningkatan angka kematian.
Lonjakan kasus itu merusak harapan akan pemulihan ekonomi yang cepat, mendorong arus masuk ke aset safe-haven seperti emas, yang melambung lebih dari 34% sepanjang tahun ini.
Pertumbuhan penggajian sektor swasta AS melambat tajam pada bulan Juli, menunjukkan hilangnya momentum di pasar tenaga kerja dan pemulihan ekonomi secara keseluruhan karena infeksi Covid-19 menyebar ke seluruh negeri.
Petinggi Demokrat di Kongres AS dan pejabat Gedung Putih tampaknya mengeraskan sikap mereka terhadap RUU bantuan virus corona yang baru, ketika negosiasi menuju tenggat akhir pekan tanpa ada tanda-tanda kesepakatan.
SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,8% menjadi 1.267,96 ton pada sesi Rabu.
Logam lainnya, perak turun 0,5% menjadi US$24,88 per ounce, platinum melemah 0,9% menjadi US$928,95 per ounce dan palladium merosot 1,1% menjadi US$2.116,64 per ounce.
