Kementerian Agama (Kemenag) mengajak masyarakat untuk menghidari promosi produknya dengan hal-hal berbau SARA (Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan). Hal ini usai adanya kasus promo minuman keras (miras) oleh Holywings.
Sekretaris Ditjen Bimas Islam (Sesditjen) Kemenag, M. Fuad Nasar mengatakan, alangkah baiknya semua pihak mengetahui batas etik marketing di dalam dunia bisnis. Hal ini guna menghundari promosi yang berbentuk SARA.
“Penting memahami batas-batas etik dalam marketing communication di dunia bisnis. Siapa pun, dalam hal apa pun, agar menghindari bermain dengan isu SARA karena reaksi publik yang ditimbulkan sudah dapat diduga sebelumnya,” ucap Fuad dikutip Sabtu (25/6/2022).
Fuad mengatakan, dari sudut komunikasi bisnis, belum tentu ketika promosi suatu produk menjadi isu kontroversial akan berdampak positif. Justru, kata dia, hal tersebut kontraproduktif dan merugikan reputasi suatu perusahaan.
“Letakkan sesuatu pada tempatnya,” tegasnya.
Baca Juga: Buntut Promo Miras Holywings, Pemprov DKI Jakarta Diminta Audit Kelab Malam
Fuad menuturkan bilamana sebuah produk makanan dan minuman non-halal sudah dimaklumi oleh publik sesuai keyakinan agama yang dianut khususnya umat Muslim.
“Maka tidak elok kalau diaduk-aduk, misalnya dihubungkan dengan nama atau identitas suatu agama dan suku yang sampai kapan pun tidak akan pernah menghalalkannya. Lalu buat apa meng-endorse yang semacam itu?” katanya.
Untuk dketahui, sebelumnya pihak manajemen Holywings akhirnya buka suara pasca hebohnya kasus promo minuman gratis untuk nama Muhammad dan Maria yang berujung adanya laporan ke Polda Metro Jaya. Pihak Holywings menyampaikan permintaan maafnya dan bilang lalai.
"Holywings Indonesia dengan ketulusan yang mendalam meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kekhilafan dan ketidaksengajaan terkait promosi minuman beralkohol menggunakan nama Muhammad & Maria yang diunggah melalui akun media sosial @holywingsindonesia dan @holywingsbar," tulis manajemen Holywings dalam keterangan tertulis yang diterima Indozone, Jumat (24/6/2022).
