Puluhan pengurus Masjid di Tulungagung, Jawa Timur, kebingungan saat tiba-tiba nomor WhatsApp tak dikenal menggunakan foto profil Kabag Kesra Pemkab Tulungagung, Makrus Manan masuk dan menyapa mereka.
Dalam percakapan itu, pelaku memperkenalkan diri sebagai Makrus Manan, Kabag Kesra Pemkab Tulungagung yang belum lama ini menduduki jabatan.
Singkat cerita, pelaku menawarkan pemberian sumbangan untuk masjid, namun dengan syarat harus mentransfer sebagian sumbangan yang diberikan kepada salah satu panti asuhan dengan nomer rekeningnya dikirimkan kepada calon korban ini.
Hal ini diungkapkan Makrus Manan dalam unggahan status WhatsAppnya, belum lama ini. Kabag Kesra Pemkab Tulungagung, Makrus Manan menyatakan bahwa penipuan yang mengatasnamakan dirinya.
Baca Juga: Gugat Jessica Iskandar Kasus Dugaan Melawan Hukum, Pihak Steven Yakin Menang di Pengadilan
Makrus Manan mengakui ada puluhan masyarakat Tulungagung yang telah menghubunginya dalam beberapa hari terakhir. Mereka menanyakan kebenaran nomor baru dengan foto profil menggunakan wajahnya itu
Menurutnya, sejauh ini sudah ada 15 warga yang menghubunginya, bahkan salah satu diantaranya sudah mentransfer uang kepada penipu tersebut.
"Modusnya katanya mau ngasih sumbangan masjid. Padahal sumbangan masjid itu kan ada mekanisme sendiri, sejauh ini sudah ada 15 orang yang lapor, dan 1 orang yang sudah transfer," ujarnya.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku seolah-olah mengirimkan uang sumbangan masjid kepada korban. Kemudian sumbangan yang dikirimkan nilainya melebihi sumbangan yang dijanjikan, hal ini dibuktikan dengan bukti transfer fiktif yang dibuat oleh pelaku.
Baca Juga: Bukan Sembarang Rest Area SPBU, Lokasi Ini Sediakan Cafe dengan Pemandangan Pantai
Lalu pelaku meminta korban mentransfer lagi sebagian uang yang seolah-olah sudah ditransferkan itu ke nomor rekening lain yang sudah disiapkan pelaku.
"Modusnya seperti itu. Saya ingatkan agar masyarakat langsung melapor ke polisi jika menemui hal yang sama," terangnya.
Menurut informasi yang disampaikan Makrus, kerugian yang dialami korban mencapai Rp5 juta. Hal itu terjadi setelah pelaku seolah-olah mengirimkan uang sebesar Rp10 juta lalu korban diminta mengirimkan Rp5 juta dari uang itu ke rekening milik korban.
Modus seperti ini bukan kali pertama di Tulungagung, penipu acap kali memanfaatkan nama pejabat yang tengah naik daun. Beberapa waktu yang lalu polisi juga pernah mengungkap kasus serupa dengan memanfaatkan ketenaran Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu yang kala itu baru saja dilantik. Tidak hanya nama wakil bupati saja, nama kepala Kemenag Tulungagung, Muhajir juga pernah dipakai oleh pelaku.
