Jalan Besar Ijen Malang biasanya dipenuhi oleh pengendara motor maupun pejalan kaki yang mencari tempat istirahat sambil menikmati suasana kota. Namun kini, suasana terlihat sepi setelah kursi-kursi yang biasa digunakan para pengendara dan pejalan kaki kembali disegel oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.
Penyegelan kursi taman ini dilakukan karena sering jadi tempat mesum. Sebelumnya, anggota DPRD Kota Malang menyarankan agar pemerintah menerapkan tiga cara dalam menanggulangi tindak asusila di kursi taman, yaitu lebih intens melakukan patroli, menambah CCTV di kawasan Jalan Besar Ijen, dan memasang lampu penerangan jalan umum bukan lampu taman.
“Ini merupakan tindakan preventif yang dilakukan untuk mencegah tindakan asusila kembali terjadi. Penyegelan akan berlangsung sampai DLH merampungkan kajian mengenai keberadaan kursi taman di Jalan Ijen,” kata Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman.
Hal ini tentu saja menimbulkan respon negatif dari masyarakat, terutama dari banyak pengguna jalan yang ingin beristirahat di kursi taman besar Ijen dan kini tidak bisa lagi.
"Biasanya kalau nunggu orderan ojek biasanya duduk-duduk sama ojol-ojol lain di Ijen, berhubung disegel sekarang cuma bisa mlipir. Harusnya yang mesum di Ijen mbok ya mikir dikit, imbasnya malah di kita-kita yang bener-bener manfaatin fasilitas publik,” ujar Valen, sopir ojek online.
Namun, DLH berharap masyarakat dapat memahami bahwa tindakan ini dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat sendiri.
Artikel menarik lainnya:
- Hawai Water Park: Wahana Air Terbesar di Malang, Ada Papan Luncur Hingga Mandi Busa!
- Melihat Kampung Keramik Dinoyo Malang, Mencoba 'Bernafas' di Tengah Gempuran Produk China
- 6 Fakta Masjid Tiban Turen Malang yang Penuh Misteri, Konon Dibangun Pasukan Jin
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.