2 WNI Pekerja Terapis Spa Belum Bisa Dihubungi Usai Gempa Dahysat Guncang Turki

- Rabu, 8 Februari 2023 | 18:34 WIB
Seorang anak perempuan di antara reruntuhan bangunan yang runtuh usai gempa M 7,8 mengguncang Turki. (REUTERS/Dilara Senkaya)
Seorang anak perempuan di antara reruntuhan bangunan yang runtuh usai gempa M 7,8 mengguncang Turki. (REUTERS/Dilara Senkaya)

Dua warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai terapis spa masih belum bisa dihubungi usai gempa dahysat magnitudo (M) 7,8 mengguncang Turki. Keduanya bekerja di Dyarbakir.

“Terkait 2 WNI pekerja spa therapist yang berstatus “belum bisa dihubungi" di Dyarbakir, Tim Evakuasi yang dipimpin oleh Kombes Budi Wardiman masih melakukan pelacakan di Dyarbakir sambil melakukan evakuasi 20 WNI di Dyarbalir dan Malatya,” demikian pernyataan resmi KBRI Ankara dikutip, Rabu (8/2/2023).

Sementara WNI atas nama Ayu Fira yang sebelumnya tidak bisa dihubungi sudah berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

“1 WNI (a.n. Ayu Fira) dan 2 anaknya di Hatay yang hingga kemarin dinyatakan belum bisa dihubungi, sudah berhasil ditemukan dan dalam keadaan selamat,” lanjut KBRI Ankara.

1 WNI Tewas

KBRI Ankara mengungkapkan bahwa seorang WNI bernama Nia Marlinda asal Bali ditemukan dalam keadaan tewas tertimpa reruntuhan bangungan di Kahraman Maras.

Nia merupakan WNI yang menikah dengan warga Turki dan memiliki seorang anak berusia 1 tahun.

-
Sedikitnya 7.000 orang tewas akibat gempa M 7,8 mengguncang Turki. (REUTERS/Umit Bektas)

 

Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras.

Baca Juga: Lolos dari Maut Gempa Turki, Korban: Seperti Mimpi Buruk, Roller Coaster!

Tim KBRI Ankara yang terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN) sudah melakukan evakuasi dari 4 titik paling terdampak gempa

Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya 2 WN Malaysia dan 1 WN Myanmar.

KBRI Ankara juga menyatakan bahwa pemberitaan yang menyebutkan ada seorang WNI yang tewas di Gaziantep tidak bisa terverifikasi kebenarannya.

“Terkait dengan berita di Harian Fajar yang memberitakan adanya WNI meninggal dunia di Gaziantep, Tim Evakuasi di Gaziantep telah melakukan penelusuran. Pemberi keterangan yang mengaku WNI di Gaziantep atas nama Vivi Haryono tidak ada di dalam data WNI KBRI Ankara dan tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia di Gaziantep,” KBRI Ankara menekankan

“Sementara itu, reporter/redaktur Harian Fajar yang memberitakan hal tersebut tidak menjawab permintaan konfirmasi yang dikirimkan KBRI Ankara. Karena itu berita ini berstatus ‘tidak terverifikasi,” demikian KBRI Ankara.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X