Rusia Sahkan UU untuk Tindak Tegas Berita Bohong soal Operasi Militer di Ukraina

- Sabtu, 5 Maret 2022 | 14:18 WIB
Sebuah ambulans di Kiev, Ukraina terlihat melalui jendela rusak kendaraan yang terkena peluru, saat invasi Rusia (28/2/2022). (Jedrzej Nowicki/Agencja Wyborcza via REUTERS)
Sebuah ambulans di Kiev, Ukraina terlihat melalui jendela rusak kendaraan yang terkena peluru, saat invasi Rusia (28/2/2022). (Jedrzej Nowicki/Agencja Wyborcza via REUTERS)

Rusia mengesahkan undang-undang yang memberi Moskow kekuasaan lebih kuat untuk menindak keras media independen. Pengesahan itu mendorong BBC, Bloomberg dan media asing lainnya untuk menangguhkan peliputan di negara itu.

Perang masih berkecamuk di Ukraina pada Sabtu ketika tentara Rusia mengepung dan membombardir kota-kota. Aksi militer yang telah berlangsung lebih dari sepekan itu telah mengundang kecaman keras dan memicu sanksi internasional terhadap Rusia.

Sebagai bentuk serangan balik dalam perang informasi, parlemen Rusia mengesahkan undang-undang pada Jumat yang mengancam pelaku penyebaran "berita palsu" tentang militernya dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Baca Juga: Konglomerat Turki Muhsin Bayrak Siap Ambil Alih Kepemilikan Chelsea

"Undang-undang ini akan memaksakan hukuman –dan hukuman yang sangat keras– kepada mereka yang berbohong dan membuat pernyataan yang mendiskreditkan angkatan bersenjata kita," kata Vyacheslav Volodin, ketua Duma, majelis rendah parlemen Rusia, seperti disadur dari Reuters, Sabtu (5/3/2022).

Rusia juga memblokir Facebook karena membatasi akun-akun yang didukung pemerintah Rusia dan menutup akses ke situs-situs berita seperti BBC, Deutsche Welle dan Voice of America.

CNN dan CBS News mengatakan akan menghentikan siaran mereka di Rusia, sementara sejumlah media lain menghapus baris nama jurnalis di Rusia dalam pemberitaan mereka sambil mencermati situasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X