Sekitar 3.000 orang berenang dari Maroko untuk memasuki daerah perbatasan Spanyol di Ceuta pada hari Senin (17/5/2021), menurut otoritas setempat.
Dilansir dari Aljazeera, seorang juru bicara delegasi pemerintah Spanyol di Ceuta mengatakan sekitar 1.000 anak di bawah umur merupakan bagian dari imigran yang berenang tersebut.
Beberapa menggunakan pelampung untuk berenang, dan sebagian lagi menggunakan perahu karet.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan bahwa kedua negara baru-baru ini sepakat bahwa Spanyol akan mengembalikan semua imigran yang memasuki Ceuta melalui air ke Maroko.
Sebelumnya selama akhir pekan terakhir bulan April, sekitar 100 migran berenang ke Ceuta dalam kelompok yang terdiri dari 20 hingga 30 orang. Sebagian besar dideportasi kembali ke Maroko.
Ceuta, bersama dengan Melilla - daerah Afrika Utara lainnya di Spanyol - memiliki satu-satunya perbatasan darat Uni Eropa dengan Afrika, menjadikannya titik masuk yang populer bagi para migran yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Gelombang kedatangan para imigran tersebut juga dikarenakan adanya ketegangan diplomatik antara Madrid dan Rabat.