Sutradara Angga Sasongko menilai insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan hingga lebih dari 180 orang sebagai aksi kekerasan.
Menurut dia, kekerasan ini dipicu dari adanya kesalahan sistem demi kepentingan ekonomi yang dinikmati oleh para elite sepakbola.
Baca Juga: Hormati Korban Tragedi Kanjuruhan, Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Digelar Tanpa Penonton
"Buat saya ini kesalahan sistematis. Harus diusut dan yang bertanggung jawab diadili. Ketika 1 nyawa udah terlalu banyak dan peristiwanya menelan 180 lebih nyawa," tulis Angga di akun Instagramnya @anggasasongko.
"Berduka saja tidak cukup. Ini siklus kekeasan yang dioles sama kepentingan ekonomi. Rating, revenue, sponsorship yang hanya dinikmati para elite di sepakbola. Fans cuma dapat kekerasan dan kematian," lanjut dia.
Seperti diketahui, Stadion Kanjuruhan mengalami kerusuhan usai laga Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022). Kejadian ini berawal dari saat beberapa oknum suporter Arema masuk ke lapangan.
Baca Juga: Shandy Purnamasari Minta Maaf Buntut Tragedi Kanjuruhan: Saya Mengutuk Keras Kerusuhan
Kemudian, aparat keamanan dengan sigap melakukan pukul mundur yang kemudian semakin diserbu oleh suporter Arema yang tidak terbendung jumlahnya.
Lalu, aparat keamanan melemparkan gas air mata ke arah tribun yang membuat ribuan penonton panik berdesak-desakkan mencari jalan keluar.
Akibat kejadian ini, banyak penonton yang sesak nafas karena kekurangan oksigen hingga meninggal dunia.
