Kopi Racikan Filmmaker, Dijual di Sepeda Sukses Datangkan Cuan Belasan Juta

- Senin, 7 Maret 2022 | 09:12 WIB
Jualan kopi di sepeda, rasanya kaya di kafe ternama (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)
Jualan kopi di sepeda, rasanya kaya di kafe ternama (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Enggak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 dua tahun lalu membuat semua sektor terkena imbas, termasuk buat seorang Gelora Yudhaswara, pria asal Ponorogo yang berprofesi sebagai filmmaker.

Karena pekerjaannya terhenti, pria berusia 30 tahun ini akhirnya banting setir menjadi barista dan berjualan kopi. Bukan di kedai atau kafe, Gelora justru berjualan kopi di sepeda

-
Gelora dengan sepeda kopinya (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Usaha uniknya ini ia namai 'Segawe' singkatan dari sepeda nyambut gawe alias sepeda untuk bekerja. Sesuai nama usahanya, warga Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini membuka usaha kopi bermodal sepeda. 

"Konsepnya sebenarnya seperti di Yogyakarta. Ada ‘Segosegawe’ yang artinya sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe. Kalau saya hanya segawe sepeda nyambut gawe," kisah Gelora kepada Tim IDZ Creators

Meski enggak latar belakang barista, Gelora mengaku tahu seluk beluk kopi justru dari film dokumenter untuk Dinas Pariwisata Ponorogo yang ia produksi sebelum pandemi. Dari situlah Gelora belajar tentang kopi. Jenis kopi yang banyak peminatnya, termasuk cara menyeduh hingga menyajikan kopi kepada pelanggan. 

-
Label kopi di sepeda milik Gelora (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Sepeda dipilih Gelora karena ingin tampil beda di tengah maraknya coffee shop di Ponorogo. Kebetulan Gelora punya sepeda yang jadi modal utamanya.

"Akan menyewa ruko juga mahal. Saya punya sepeda ya saya manfaatkan," urainya. 

Dengan tekad kuat, Gelora akhirnya memodifikasi sepedanya dilengkapi sama gerobak mesin kopi.

Dengan modal enggak sampai Rp10 juta, sepedanya pun siap dipakai untuk berjualan kopi.

"Kalau total semua Rp8 juta. Rp3 juta saya kulakan kopi, alat-alatnya dari teman yang tidak bisa survive. Rp5 juta-nya sepeda hingga gerobaknya," tambahnya 

-
Melayani pembeli di depan ruko (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Tapi jalan usaha Gelora enggak semulus harapannya. Diakui Gelora bulan-bulan pertama adalah masa terberat buat ‘Segawe’. Ia terpaksa berpindah-pindah tempat karena sering diusir petugas.

Awalnya pada September 2021 ia memilih nongkrong di Jalan Baru atau Suromenggolo. Dari situ kemudian ‘Segawe’ pindah ke Jalan HOS Cokroaminoto. Dari yang paling utara, tengah hingga akhirnya menetap di pojok selatan HOS Cokroaminoto. 

-
Barista meracik kopi Segawe (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Enggan menyerah, Gelora akhirnya mengayuh kafe sepedanya ke selatan di depan ruko milik salah kedai kopi kekinian yang belum buka. 

"Konsepnya Yogyakarta nya juga kuat. Jalan Hos Cokroaminoto kan Malioboro KW. Jadi pas saya membuka di sini," terangnya. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X