Percaya enggak, penjualan jamu gendong secara online ternyata bisa datangkan cuan. Hal ini yang dirasakan sama Novia Kusumawati, wanita yang merintis usaha jamu kemasan kekinian dengan label Ndoro Putri Herbal Drink, sejak September 2017 silam.
Novia melahirkan usaha ini karena terinspirasi sang ibu yang menjual jamu. Ia kemudian berinovasi dengan jamu buatan ibunya yang sekarang justru menjadi lahan rejeki bagi keluarga.
Tujuannya sederhana, Novia ingin mengenalkan jamu ke anak muda. Produk jamunya ia kemas dalam wadah kekinian dan bisa diminum kapan saja.
“Jadi pengen ngenalin jamu ke anak muda. Mendapatkannya juga lebih mudah, enggak perlu bangun pagi-pagi terus kita nungguin mbok jamu. Sekarang modelnya udah beda nih, kita penjualannya juga beda.” Kata Novia
Novia menambahkan, setiap hari dirinya bisa memproduksi sampai 10 liter jamu yang dibuat secara manual, menggunakan 100% bahan alami berkualitas.
Namun produksi jamu buatan warga Solo ini bisa meningkat tajam sampai 100 botol saat musim panas.
“Kunirnya itu bener-bener yang bagus, warnanya bener-bener orange. Gula Jawanya juga berkualitas. Bikinnya juga bersih dan higienis. Dan yang penting kental hasilnya, penggemar jamu pasti tahu rasa jamu yang enak itu engga encer,” ujar Novia.
Ada 5 variasi jamu yang dijual Novia, yaitu jamu beras kencur, jamu kunir asem, jamu sari rapet, sari kacang hijau dan sari kacang kedelai.
Jamu tersebut dikemas dalam botol dengan variasi ukuran yang berbeda-beda. Mulai dari kemasan botol 250 ml hingga kemasan botol 1 liter.
Untuk harga, jamu ini dijual dengan harga Rp10 ribu hingga Rp30 ribu tergantung ukuran.
“Biasanya kita bikin selalu fresh, kalau habis dalam tiga hari ya kita bikin lagi. Jadi selalu fresh.” Ujar Novia.
Sejauh ini Novia sudah memasarkan jamunya ke wilayah Solo Raya seperti Boyolali dan Karanganyar, bahkan sampai luar kota seperti Jakarta dan Tangerang.
Berkat usaha tradisional dengan kemasan moderen, Novia bisa meraup omzet Rp10 juta dalam sebulan. Ia pun sudah punya kurir sendiri untuk mengantarkan jamu buatannya ke pelanggan sekitar.
"Kendalanya dulu (harus) nganter sendiri, karena kelamaan (dan) capek, lalu rekrut kurir," tambah Novia.
