Pedagang Roti Tan Ek Tjoan Tetap Untung Hingga Rp500 Ribu Meski Ada Dua Merek yang Sama

- Rabu, 15 Juni 2022 | 21:51 WIB
Gerobak roti Tan Ek Tjoan (Jafriyal/IDZ Creators)
Gerobak roti Tan Ek Tjoan (Jafriyal/IDZ Creators)

Saat Tim IDZ Creators, Jafriyal tiba, Adi sedang menghisap rokok kretek di sebelah gerobaknya. Pria asal Sukabumi ini adalah salah satu pedagang Roti TET atau yang dulu dikenal sebagai Tan Ek Tjoan dengan logo berwarna biru. Sambil memilih roti untuk dicicipi, dari mulut Adi Jafriyal mendapatkan cerita perjalanan roti legendaris Tan Ek Tjoan hingga berubah menjadi Roti TET.

-
Gerobak Roti TET, merek tandingan Tan Ek Tjoan (Jafriyal/IDZ Creators)

Pria yang sudah berdagang roti selama 40 tahun ini mengatakan dualisme dan perubahan merek Tan Ek Tjoan bermula dari manajemen yang buruk karyawan kepercayaan Tan Ek Tjoan. Dualisme sangat terlihat jelas dari merek Tan Ek Tjoan yang ada di gerobak Adi ditutupi tulisan Roti TET.

"Iya berubah mereknya. Awal mulanya salah satu karyawan yang menggelapkan pesanan roti lalu dibawa pulang ke rumahnya. Terus manajemen pabrik juga berantakan sampai masuk pengadilan dan mereknya berubah," ujar Adi.

-
Gerobak Roti TET mangkal di kawasan Cikini (Jafriyal/IDZ Creators)

Sambil mendengar cerita Adi, Jafriyal mengambil roti cokelat untuk disantap. Adi menambahkan produk pertama Tan Ek Tjoan adalah Roti Gambang. Rotinya berwarna cokelat, tebal dan sedikit keras.

Roti ini pun masih menjadi favorit sampai sekarang, menurut Adi. Selain Roti Gambang, dirinya juga membawa roti tawar, roti krim dan roti cokelat. Adi berjualan dari jam 06.00-18:00 WIB. Setiap harinya ia bisa mengantongi uang hingga Rp500 ribu.

"Roti Gambang buatan kita lebih enak dibanding buatan Tan Ek Tjoan yang berwarna kuning. Buatan mereka lebih manis kalau kata pembeli. Kalau kita masih orisinil," ujar Adi sambil menghisap rokoknya.

Setiap harinya pabrik dari Ciputat akan mengirimkan ribuan roti untuk sembilan gerobak Roti TET di Kwitang, Jakarta Pusat. Setiap gerobak bisa membawa 200 potong roti atau setara dengan Rp1.700.000. Harga rotinya pun beragam dari Rp7 ribu hingga Rp20 ribu. Sedangkan untuk gerobak Adi merogoh kocek Rp4 ribu untuk menyewa.

"Sebelumnya (saat masih menggunakan nama Tan Ek Tjoan) ada 50 gerobak," ujar Adi bersemangat.

-
Gerobak roti merek Tan Ek Tjoan (Jafriyal/IDZ Creators)

Enggak jauh dari tempat Adi di Jalan Cikini Raya, Jafriyal menemukan gerobak dengan merek Tan Ek Tjoan berwarna kuning. Saat tiba di sana, Juanda pengguna gerobak sedang melayani pembeli lain. Selain merek, jenis roti yang Juanda jual enggak ada yang berbeda dengan Roti TET.

"Ya sudah lama saya dengar itu tapi saya juga enggak tahu mana yang benar," ujar Juanda saat Jafriyal bertanya perbedaan Roti TET dengan miliknya.

Kenyataannya merek 'Tan Ek Tjoan' memang menjadi obyek sengketa di Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat (Jakpus) dengan nomor 11/Pdt.Sus-HKI/Merek/2022/PN Niaga Jkt.Pst. Gugatan diajukan Alexandra Salinah Tamara cucu dari Tan Ek Tjoan.

-
Aneka roti Tan Ek Tjoan (Jafriyal/IDZ Creators)

Alexandra menggunakan logo dan gambar merek Tan Ek Tjoan klasik, yakni hanya tulisan merah dengan latar warna putih dan mahkota di atas tulisan bernuansa cokelat dan biru. Sedangkan tergugat bernama Lydia Cynthia Elia menggunakan simbol koki sedang memanggang roti bertuliskan Tan Ek Tjoan dengan latar warna kuning dan cokelat.

Namun merek dagang yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan telah mendapatkan perlindungan hukum adalah merek Tan Ek Tjoan milik Lydia. Sementara merek dagang yang diajukan oleh pihak Alexandra ditolak oleh Komisi Banding Merek Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham.

Tan Ek Tjoan sendiri adalah merek roti legendaris dan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Tan Ek Tjoan sudah ada sejak 1921 di Bogor. Meski berasal dari Bogor, Tan Ek Tjoan meraih popularitasnya saat membuka toko di Cikini dan menggunakan gerobak sepeda.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X