Pengalaman Mampir ke Toko Roti Tertua di Jakarta, Sederhana Namun Serasa di Eropa

- Rabu, 15 Juni 2022 | 10:21 WIB
Toko roti tertua di Jakarta (Jafriyal/IDZ Creators)
Toko roti tertua di Jakarta (Jafriyal/IDZ Creators)

Semerbak aroma tepung tercium saat Tim IDZ Creators, Jafriyal, tiba di toko roti tertua di Jakarta, Maison Weiner, yang bernuansa merah ini. Enggak menyengat tapi terasa sedap. Berbeda dengan toko roti kebanyakan yang mengusung konsep modern dan kekinian, Maison Weiner yang berlokasi di Jl. Kramat No. 2, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, masih mempertahankan kesan tempo dulu.

"Entah kenapa nuansanya mengingatkan pada toko roti di Eropa." Ujar Jafriyal. 

Enggak ada hiasan estetik seperti kafe kekinian zaman sekarang tapi nuansa hangat dan klasik masih menjadi andalan. Saat memasuki kawasan toko Jafriyal disambut dengan neon sign bernuansa merah bertuliskan Maison Weiner Cake Shop.

-
Aneka roti yang dijual di Maison Weiner (Jafriyal/IDZ Creators)

Tiba di ruang toko, kasir Maison Weiner bernama Nur menyapa sambil menyusun roti di rak. Sambil roti tersusun rapi Jafriyal melihat memorabilia toko yang terpajang di tembok. Perjalanan panjang toko berumur 100 tahun ini, tersusun rapi dalam bingkai.

Enggak ada perubahan signifikan sejak toko ini berdiri hingga sekarang. Jafriyal juga bisa melihat mesin adonan roti yang digunakan Lee Liang Mey pendiri Maison Weiner untuk membuat roti.

-
Mesin adonan roti berusia ratusan tahun (Jafriyal/IDZ Creators)

Setelah puas melihat sejarah Maison Weiner Jafriyal memilih tempat duduk di ruangan bernuansa putih ini. Karena belum ada pelanggan lain Jafriyal bebas memilih meja. Ada tiga meja yang disediakan Maison Weiner jika pembeli ingin makan di tempat. Semuanya bertaplak kotak-kotak merah, sederhana namun terkesan hangat.

-
Suasana di dalam toko roti tertua di Jakarta (Jafriyal/IDZ Creators)

Melihat Nur selesai menyusun roti Jafriyal bergegas menuju rak untuk memilih roti yang ingin cicipi. Pilihan Jafriyal akhirnya jatuh pada roti cokelat. Tak lupa Jafriyal mengambil air mineral sebagai pendamping roti cokelat.

Sambil kembali ke tempat duduk Jafriyal membuka kemasan roti tersebut. Aroma roti langsung menyerbak ketika kemasan dibuka. Cita rasanya enggak terlalu manis dan ukurannya juga enggak terlalu besar membuat roti yang dipilih cocok sebagai sumber energi di pagi hari.

-
Aneka roti tempo dulu, yang lembut dan wangi (Jafriyal/IDZ Creators)

Satu buah roti cokelat harganya Rp13 ribu, sedangkan air mineral dibanderol seharga Rp4 ribu.

"Ini gluten free rasanya enggak gurih cocok untuk orang yang sedang sakit dan auto imun. Kalau yang ini roti biasa dengan terigu jadi rasanya lebih gurih," ujar Nur menjelaskan kepada pelanggan lain saat saya menyantap roti cokelat.

Memang, selain roti biasa toko roti ini juga menjual roti sourdough yang dibuat dengan kombinasi tepung dan air yang telah difermentasi selama beberapa hari. Adonan asam atau sourdough dibuat bersama lactobacilli dan ragi alami, sehingga lebih sehat untuk tubuh.

Saat ini Maison Weiner dikelola oleh cucu dari Lee Liang Mey bernama Heru Laksana. Di tangan Heru, Maison Weiner memiliki produk roti, kue, hingga mie instan. Heru sendiri memiliki keahlian mumpuni soal roti dan kue karena dia bersekolah jurusan baking di Eropa, Jerman. Sedangkan Lee Liang Mey memiliki kemampuan mengolah roti dan kue karena pernah bekerja di rumah meneer Belanda.

Setelah yakin dengan kemampuannya Mey membeli rumah yang menjadi lokasi Maison Weiner saat ini pada 1930 silam. Maison sendiri berarti rumah atau toko sedangkan Weiner adalah nama salah satu keluarga Belanda kenalan Mey.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X