Mantan Pemulung Kini Kaya Raya Berjualan Batu Akik, Lalu Tampung Lansia dan Pengemis

- Senin, 28 Februari 2022 | 14:21 WIB
Rama Philips menampung lansia, ODGJ, hingga orang terlantar. (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)
Rama Philips menampung lansia, ODGJ, hingga orang terlantar. (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Enggak banyak orang yang mau dekat dengan pengemis, orang dalam gangguan jiwa atau ODGJ, orang terlantar, dan lansia. Namun hal tersebut enggak berlaku bagi Rama Philips, warga Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Ia dengan sigap tanpa pamrih merawat ratusan pengemis, ODGJ, dan lansia di rumah singgahnya. Bapak dua orang anak itu bahkan terjun langsung untuk memberikan perhatian kepada orang-orang terpinggirkan tersebut seperti membetulkan posisi tidur mereka.

Meskipun terkesan sederhana, namun para penghuni rumah singgah mendapatkan perhatian penuh, termasuk soal makanan.

“Ya memang seperti ini keadaannya. Serba seadanya karena ini panti swasta bukan milik pemerintah,” kata Rama Philips membuka percakapan dengan Tim IDZ Creators. 

-
Rama Philips menampung lansia, ODGJ, hingga orang terlantar. (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Menampung lansia hingga ODGJ enggak seperti membalikkan telapak tangan, banyak kisah yang harus ia dilalui. Tapi apa yang dilakukan Rama Philips adalah bagian pengabdian hidup yang harus dijalankan.

Pada 11 tahun silam, nasib serupa juga pernah dirasakan oleh Rama Philips. Ia dulunya adalah seorang pemulung yang selalu dicaci maki oleh orang ketika mengambil barang-barang bekas. 

Sebagian orang bahkan merasa jijik dengan keberadaannya. Dulu, hidupnya jauh dari kata layak dengan tinggal dikontrakkan seluas 4X6 meter. Penghasilannya saat itu sangat minim, ditambah lagi saat masa-masa sulit ia harus kehilangan istri di tahun 2011.

Dari situ, dirinya bangkit, terlebih ia masih mempunyai satu tanggungan anak. Pekerjaan memulung kemudian ditinggalkan. Ia kemudian mencoba menekuni usaha perbaikan lampu.

Berbekal belajar otodidak ternyata berbuah manis, banyak orang yang menggunakan jasanya. Karena pemasukannya yang sudah bertambah, ia akhirnya bisa mengontrak rumah yang sedikit lebih besar.

Kehidupan Rama Philips berubah total, ketika ada konsumennya memperkenalkan usaha batu akik. Ia pun nekat mencoba peruntungan baru berjualan batu akik dengan modal awal Rp80 ribu di tahun 2015.

Enggak disangka, bisnis yang awalnya bermodal puluhan ribu mampu meraih jutaan rupiah. 

“Saya membeli bongkahannya batu akik. Lalu saya potong-potong kecil-kecil saya jual. Dari Rp 80 ribu menjadi Rp 4 juta,” kata Rama Philips. 

-
Penghuni pantai milik Rama Philips. (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Enggak sampai di situ, dia terus mengembangkan usaha batu akiknya. Hingga omzet terakhir mencapai Rp486 juta. Dari hasil berbisnis batu akik tersebut kemudian dibelikan tanah, rumah, dan mencukupi kebutuhannya sehari-hari bersama keluarganya.

Kisah kehidupan Rama Philips kemudian berubah lagi saat jual beli akik bertemu dengan kakek tua tapi masih menjadi kuli panggul. Ia pun mengikuti kakek tersebut hingga ke rumahnya.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X