Kain tenun tradisional akhir-akhir ini semakin naik daun dan banyak dilirik pecinta fashion sebagai pakaian sehari-hari maupun acara resmi. Ketertarikan pada tenun inilah yang membuat Melanie R Wibowo berkarya dengan mendesain baju berbahan kain tenun, salah satunya berasal dari Suku Baduy, Banten.
Melanie yang berdomisili di Jakarta mulai membuat pakaian pada 2016. Saat itu, ia jatuh hati kepada kain tenun dari Suku Baduy karena menurutnya sederhana namun unik seperti motif suat songket, aros, dan adu mancung yang bisa dimodifikasi dengan berbagai bentuk.
Pemilihan kain tenun dari Suku Baduy bukan soal bisnis semata, Melanie punya tujuan mulia ia ingin mengangkat kain Baduy lebih berdaya jual tinggi sekaligus menjadikan warisan budaya tetap ada. Bagi wanita yang telah hobi mendesain baju sejak umur 11 tahun ini kain tenun Suku Baduy sangat istimewa.
“Suku Baduy ini menenun enggak di setiap waktu dan ciri khas tenun Baduy dengan bintik-bintik membuatnya unik dan pewarnaannya pun menggunakan bahan alami,” ujar Melanie saat ditemui oleh Tim IDZ Creators.
Untuk desainnya, Melanie meminta para pengrajin tenun Baduy membuat warna yang ia inginkan. Hingga saat ini ada enam pengrajin Baduy yang bermitra dengannya. Misi utama Melanie agar Suku Baduy terus menenun dan desain dengan meminimalisir limbah. Karya Melanie ini memenangkan perhargaan fashion di Jakarta dan tembus pasar New York, Amerika Serikat.
Dua tahun berturut-turut Melanie berkesempatan mengikuti pameran New York. Semua proses seleksi kurator Amerika dari By Hand Consultant pada 2017 dan 2018 dilalui. Hasilnya karyanya masuk nominasi best product.
Melalui label meLOOKmel hingga sekarang Melanie memproduksi enggak hanya berbagai pakaian tapi juga kalung, gelang, dan masker dengan tema ondel-ondel. Dengan desain yang eksklusif, produk-produknya dibuat limited edition kini Melanie mencoba mengembangkan agar karyanya tembus ke negara-negara Eropa.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini