Bali enggak cuma identik sama destinasi wisata dan seni budayanya saja, tapi juga terkenal dengan produk-produknya yang khas. Mulai dari produk oleh-oleh makanan dan minuman, souvenir, lukisan, ukiran hingga kain endek atau kain tenun ikat khas Bali.
Nah, kain tenun ikat khas Bali itu salah satunya diproduksi oleh perusahaan tenun Putri Ayu yang ada di jalan Lapangan Astina, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
Perusahaan tenun yang sudah berusia 31 tahun ini dirintis oleh Ida Bagus Adnyana sejak 1991 dan masih bertahan hingga saat ini. Berjuang untuk tetap eksis di masa pandemi Covid-19 dengan tetap mempekerjakan sekitar 40 orang penenun, tentu bukan hal mudah.
Terus berkreasi dan berinovasi dengan menciptakan motif-motif bernuansa Bali yang kental, jadi salah satu kuncinya.
Endek atau kain tenun ikat khas Bali produksi Putri Ayu punya keunikan pada motifnya. Ada yang bermotif sakral seperti patra dan encak saji yang hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan di pura, ada pula motif yang cuma boleh dipakai sama para orang tua dan kalangan bangsawan.
Selain itu ada juga motif bernuansa alam yang sering digunakan untuk kegiatan sosial.
Karena keunikan motifnya juga, kain Tenun Endek Bali produksi Putri Ayu ada yang digunakan oleh rumah mode dunia asal Prancis ‘Christian Dior’ untuk membuat busana musim semi dan musim panas tahun 2021.
Hal ini berkat kerjasama Pemerintah Provinsi Bali dengan Christian Dior dalam rangka mempromosikan Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia, dan perusahaan tenun Putri Ayu terpilih sebagai penyedia kain tenun endek Bali yang dipesan pihak Dior.
Hal ini juga yang diduga menjadi pemicu meningkatnya daya beli masyarakat untuk ikut menggunakan kain tenun endek Bali. Buktinya outlet Putri Ayu semakin ramai pembeli, baik masyarakat lokal maupun wisatawan. Motif endek seperti motif pesanan Dior adalah yang paling banyak dipesan.
Enaknya berbelanja di outlet ini, pembeli boleh melihat langsung proses produksi kain tenun endek Bali.
Meski cuma punya 40 alat tenun yang rata-rata memproduksi 2 meter kain per satu alat tenun, perusahaan tenun Putri Ayu enggak cuma merambah pasar lokal saja, tapi juga mancanegara.
Jepang merupakan salah satu pasar terbesarnya sejak 1995 hingga 2015. Sayang kerjasama yang terjalin akhirnya terputus pascatsunami di Jepang 2015 lalu.
Berkat kualitas yang selalu dijaga serta kreativitas dan inovasi yang terus ditingkatkan, perusahaan tenun Putri Ayu berhasil menerima sejumlah penghargaan. Diantaranya ‘Paramakarya Penghargaan Kualitas dan Produktivitas’ tahun 2009, ‘Anugerah Kreativitas Inovasi Masyarakat Hakteknas XIV’ tahun 2019, dan ‘Penghargaan Kreasi Prima Mutu’ dari Presiden Republik Indonesia tahun 2011.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.