Saat ini, berselancar di dunia internet sudah bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak kecil. Selama masa pandemi, anak-anak dituntut untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah secara online. Mau tidak mau orang tua harus memberikan fasilitas yang mendukung untuk anak-anak mereka.
Di dalam dunia internet, kita bisa menemukan berbagai macam konten positif, namun ada juga konten negatif yang tidak layak untuk dilihat oleh anak-anak. Sebagai orang tua, kita tidak bisa mengawasi anak selama 24 jam non stop. Sehingga, tak jarang orang tua kecolongan dan menemukan anaknya menikmati konten negatif seperti pornografi.
Jangan panik, berikut adalah cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua saat menemukan sang anak kecanduan pornografi.
1. Cari tahu akar permasalahannya
Orang tua sebaiknya tidak memarahi anak untuk memberikan efek jera, sebab anak akan jadi lebih tertutup. Lebih baik dengarkan alasan kenapa anak melihat konten pornografi tersebut dan cari tahu darimana ia mendapatkannya. Anak akan merasa lebih aman jika kamu tidak menghakiminya. Ia pun akan lebih cepat memahami kalau yang dilakukan adalah sebuah salah.
2. Jelaskan pada anak tentang resiko kecanduan pornografi
Jika anak melihat konten pornografi, kamu harus segera menjelaskan bahaya dari konten tersebut. Jelaskan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh anak-anak. Katakan pada anak kalau konten pornografi dapat berdampak negatif dari sisi agama, sosial, hukum, dan kesehatan.
3. Ajak anak melakukan kegiatan positif lainnya
Agar anak tidak kecanduan atau ketergantungan konten pornografi, kamu harus bisa mengalihkan perhatiannya. Ajak anak untuk melakukan berbagai macam kegiatan positif. Misalnya saja mengajak anak memasak, berkebun, membuat prakarya, atau kegiatan menyenangkan lainnya. Dengan demikian, anak akan melupakan konten negatif yang sudah pernah mereka lihat.
4. Minta bantuan para ahli atau profesional
Jika kamu sudah mencoba tiga hal di atas dan belum bisa memisahkan anak dari konten pornografi, kamu bisa meminta bantuan orang yang lebih profesional di bidang tersebut. Sebab, mereka akan lebih paham bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan kecanduan pornografi pada anak.
Artikel Menarik Lainnya:
- FOTO: Aksi Unjuk Rasa Buruh Tolak Omnibus Law di Bekasi, Malang, dan Pontianak
- Ratusan Mahasiwa Mulai Datang untuk Demo UU Ciptaker Dekat Istana Negara
- Hingga Siang Ini, Jumlah Kelompok Anarko yang Diamankan di Jakarta Terus Bertambah