Kalau kamu sedang mengunjungi daerah Palmerah, jangan lupa untuk mendatangi Polsek Palmerah. Eits, bukan untuk berurusan dengan polisi ya. Kamu bisa berkunjung ke Polsek Palmerah untuk belajar sejarah. Sebab, markas polisi ini merupakan bangunan cagar budaya yang sudah berumur ratusan tahun.
Bangunan ini sudah ada sejak abad 17 dan dibangun oleh Andries Hartsinck. Tahu enggak, kalau keberadaan bangunan besar berwarna merah ini menjadi pusat perkembangan daerah Palmerah setelahnya.
"Bangunan ini adalah bagian dari landhuis Palmerah. Di sekelilingnya ada perkebunan, dan bangunan ini menjadi satu-satunya wujud peninggalan asal usul nama Palmerah yang kita kenal sekarang," tutur penelusur sejarah asal komunitas Ngopi Jakarta, Reyhan Biadillah.
Palmerah sendiri merupakan gabungan dari dua suku kata Belanda dan Melayu. Paal yang dari kata Belanda berarti tanda atau patok untuk mengukur sebuah jarak.
Sedangkan Merah merupakan warna yang digunakan pada Paal tersebut. Satu Paal memiliki jarak 1-1,5 km. Satuan Paal digunakan pemerintah kolonial Belanda saat membangun Jalan Raya Pos.
"Hingga saat ini, enggak ditemukan penanda toponimi dari daerah Palmerah, sehingga yang tersisa hanya penyebutannya saja. Ada juga yang menyebut asal-usul Palmerah berasal dari warna bangunan Polsek ini yang berwarna merah dan terlihat sampai Stasiun Palmerah," lanjut Reyhan.
Singkat cerita, bangunan ini pun digunakan oleh tentara Belanda dan Jepang di masa perang kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan, bangunan-bangunan yang ditinggal militer penjajah diambil alih oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) atau yang sekarang dikenal sebagai TNI-Polri.
"Setidaknya 15 persen dari total 167 bangunan eks-landhuis yang dikelola oleh pihak kepolisian. Salah satu yang dikelola oleh lembaga kepolisian dan dijadikan markas Polisi Sektor, adalah eks-landhuis Palmerah," lanjut Reyhan.
Bangunan ini sudah berstatus cagar budaya. Status tersebut diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2010. Namun prasastinya baru diberikan pada 2021 dan diletakkan di pintu masuk utama bangunan.
Artikel menarik lainnya:
-
FOTO: Detik-detik Pangeran Charles Tiba di Buckingham Palace Usai Ratu Elizabeth II Wafat
-
Siapapun Boleh Makan Gratis di Sini Tanpa Syarat, Menunya Selalu Berganti Setiap Hari
-
Cerita Fabiola, WNI yang Hamil dan Melahirkan di Belgia: Gila, Tunjangannya Banyak Banget!
-
Dapat BLT Rp500 Ribu, Kakek di Parepare Ini Sebut Tak Ada Pengaruhnya karena BBM Mahal