Pohon ikonik di dekat menara jam merah di depan Gedung Stadthuys di Melaka, Malaysia belum lama ini tumbang setelah cuaca buruk dan hujan lebat pada pagi hari ini pada Selasa (16/3/2021) pagi.
Pohon Batai Laut, juga dikenal dengan nama ilmiahnya, 'Peltophorum Pterocarpum', telah ada di Banda Hilir, Melaka selama 127 tahun sejak tahun 1894 pada masa penjajahan Inggris.
Dilansir dari laporan Sinar Harian, Rabu (17/3/2021), diketahui bahwa tinggi pohon tersebut mencapai 18 meter dan diameternya hampir 1,5 meter.
Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM) dipanggil untuk memantau lalu lintas sementara pekerjaan pembersihan dilakukan di daerah tersebut oleh Departemen Lansekap Dewan Kota Bersejarah Melaka (MBMB).
Baca juga: Tak Sengaja Disenggol, Pria Ini Pecahkan Kaca Depan Mobil Wanita Lantaran Terlalu Emosi
Direktur Departemen Lansekap MBMB, Moahzam Shaari mengatakan pihaknya menerima kabar duka tersebut dan tiba di lokasi pada pukul 7 pagi untuk mengecek kondisi pohon tersebut.
“Kami yakin pohon ini tumbang karena akarnya membusuk setelah ditanam pada masa pemerintahan Inggris pada 1894,” katanya.
“Kami juga tidak mengesampingkan faktor lingkungan seperti jalur lalu lintas yang padat, yang bisa menjadi penyebab terjadinya insiden tersebut.”
Sementara itu, Manajer Umum Perusahaan Museum Melaka (Perzim), Dr Mohd Nasruddin Rahman mengatakan pohon tersebut telah dikukuhkan di bawah Dewan MBMB sehingga tidak akan ditebang dan hanya dikonservasi untuk keperluan lanskap karena sebagian besar jenis pohon ini ditanam oleh pemerintah Inggris pada masa penjajahan sebagai landmark.
“Penjajahan Inggris terjadi pada tahun 1824 dan berdasarkan foto tahun 1910, pohon itu sudah ada di sana dengan ketinggian 12 kaki,” ujarnya.