Penelitian Ini Ungkapkan Bagaimana Otak akan 'Reboot' Usai Dibius!

- Senin, 31 Mei 2021 | 14:52 WIB
Ilustrasi orang yang dibius. (photo/Ilustrasi/Pexels/cottonbro)
Ilustrasi orang yang dibius. (photo/Ilustrasi/Pexels/cottonbro)

Para ilmuwan mulai mempertanyakan bagaimana tepatnya, otak otak memulai kembali atau reboot usai dibius, dalam keadaan koma, atau dalam tidur nyenyak. Menggunakan kelompok yang terdiri dari 30 orang dewasa sehat yang dibius selama 3 jam, dan kelompok dari 30 orang dewasa sehat yang bukan sebagai ukuran kontrol. 

Sebuah studi baru mengungkapkan beberapa wawasan mengenai bagaimana otak menyeret dirinya kembali menuju keasadaran. Ternyata, otak beralih kembali pada satu bagian dalam satu waktu, bukan sekaligus. Area otak lainnya, termasuk yang mengatur reaksi dan perhatian membutuhkan waktu yang lebih lama. Melihat hal itu, ahli anestesi dari University of Pennsylvania, Max Kelz memberi komentarnya.

"Meskipun awalnya mengejutkan, masuk akal dalam istilah evolusi bahwa kognisi yang lebih tinggi perlu pulih lebih awal," ungkapnya.

"Jika, misalnya, seseorang terbangun karena ancaman, struktur seperti korteks prefrontal akan menjadi penting untuk mengkategorikan situasi dan menghasilkan rencana tindakan." lanjutnya. 

Sejumlah metode pun digunakan untuk mengukur apa yang terjadi di otak, termasuk dengan pemindaian elektroensefalografi atau dikenal EEG dan tes kognitif sebelum dan sesudah menjalani tes. Tes ini mengukur kecepatan reaksi, daya ingat, dan keterampilan lainnya. Menganalisi pembicaraan EEG, peneliti mencatat bahwa daerah frontal otak, dimana fungsi termasuk pemecahan masalah, memori, dan kontrol motorik berada, menjadi sangat aktif ketika otak mulai pulih. 

Tim juga menindaklanjuti dengan peserta kelompok tentang jadwal tidur mereka pada hari-hari usai percobaan. Pengalaman tersebut  tampaknya tidak berdampak negatif pada pola tidur mereka yang telah dibius.

"Ini menunjukkan bahwa otak manusia yang sehat tangguh, bahkan dengan paparan anestesi yang dalam dalam waktu lama," kata ahli anestesi Michael Avidan , dari Universitas Washington.

"Secara klinis, ini menyiratkan bahwa beberapa gangguan kognisi yang sering kita lihat selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu selama pemulihan dari anestesi dan pembedahan - seperti mengigau - mungkin disebabkan oleh faktor-faktor selain efek obat anestesi yang masih ada pada otak." lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X