Tak Ingin Korban Semakin Banyak, Pemerintah Diminta Serius Tangani Gagal Ginjal Akut

- Senin, 24 Oktober 2022 | 14:16 WIB
Ilustrasi anak yang mengalami gagal ginjal akut dengan gejala demam. (Freepik)
Ilustrasi anak yang mengalami gagal ginjal akut dengan gejala demam. (Freepik)

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mendesak agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dapat segera menangani secara serius terkait kasus gagal ginjal akut yang secara tiba-tiba muncul di tengah masyarakat.

Menurut Saleh, gagal ginjal akut tersebut sangat meresahkan masyarakat. Apalagi, diberitakan bahwa sejauh ini sudah ada sekitar 241 anak yang terpapar. Dan dari sejumlah itu, ada lebih dari 133 anak dinyatakan tidak selamat.

"Ini bukan hanya korban sakit. Tetapi ini korban jiwa. Sangat beralasan jika masyarakat resah. Muncul kegelisahan dimana-mana,” ucap Saleh kepada wartawan, Senin (24/10/2022).

Baca Juga: BPOM Temukan 3 Obat Sirup yang Terdapat EG dan DEG, Ini Daftarnya

Saleh berujar, berdasarkan pemantauannya sejauh ini, pemerintah belum bekerja maksimal. Bahkan, antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM dipandang belum bersinergi.

“Malah cenderung ada kesan saling menyalahkan,” tuturnya.

Disebutkan Saleh, Fraksi PAN mendesak agar dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

1) Kementerian Kesehatan diminta untuk segera mencari obat gagal ginjal akut ini. Obat tersebut harus segera diberikan kepada para pasien yang terpapar. Tidak boleh berlama-lama karena dikhawatirkan korban akan semakin banyak.

2) Mendesak BPOM untuk segera mengumumkan hasil pemeriksaannya terhadap kandungan obat yang terdapat di dalam syrup yang diduga sebagai penyebab. BPOM dinilai kurang tekun dalam melaksanakan pengawasan dan pengujian. Kalau sudah kejadian seperti ini baru sibuk dan terkesan kalang kabut.

Baca Juga: Dari 102 Obat Sirup yang Dilarang Kemenkes, Ada 23 yang Aman Dikonsumsi

3) Mendesak Kementerian Kesehatan dan BPOM agar obat-obatan yang disita untuk tidak dimusnahkan terburu-buru. Harus ada kejelasan dan klarifikasi terkait statusnya.

Ini diperlukan agar produsen obat-obatan itu tidak dirugikan. Karena isu yang berkembang saat ini belum tentu menguntungkan mereka. Sementara, obat mereka belum tentu juga salah.

4) Mendesak agar kepolisian RI bersama BPOM dan Kemenkes untuk segera melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Kalau terbukti ada kesalahan dan unsur kesengajaan, maka harus segera ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

5) Mendesak seluruh fasilitas kesehatan yang ada, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien yang terpapar. Harus ada upaya sungguh-sungguh agar mereka bisa sembuh dan sehat kembali.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X