Temuan Baru, Virus Corona Sudah Ada di Tiongkok Sejak Agustus 2019

- Kamis, 11 Juni 2020 | 11:03 WIB
Ilustrasi penelitian terhadap virus corona.(freepik)
Ilustrasi penelitian terhadap virus corona.(freepik)

Virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, Desember 2019. Lalu, Covid-19 menyebar di lebih dari 75 negara di dunia. Kini, dilaporkan terdapat 7.360.239 kasus di seluruh dunia.

Virus corona dianggap masih misterius, belum ditemukan vaksin atau obatnya. Hal itu membuat peneliti di berbagai negara berusaha menemukan titik terangnya. Harvard Medical School, salah satunya.

Harvard Medical School menemukan fakta mengejutkan mengenai keberadaan virus corona. Bukan akhir tahun, virus corona telah tersebar di Tiongkok sejak Agustus 2019 silam, diwartakan Strait Times, Kamis (11/6/2020).

Temuan itu berdasarkan gambar satelit dari pola perjalanan rumah sakit dan data mesin pencari. Penelitian ini menggunakan citra satelit resolusi tinggi dari tempat parkir rumah sakit di Wuhan.

Selain itu, menggunakan data terkait gejala pada mesin pencari untuk hal-hal seperti "batuk" dan "diare". Peningkatan lalu lintas rumah sakit dan data pencarian gejala di Wuhan mendahului awal pandemi Sars-CoV-2 yang didokumentasikan pada Desember 2019.

"Meskipun kami tidak dapat mengkonfirmasi apakah peningkatan volume itu terkait langsung dengan virus baru, bukti yang kami temukan memperlihatkan virus ini telah ada sebelum Desember 2019," sebut hasil penelitian.

Virus corona diyakini telah beredar luas sejak penemuan yang menggegerkan.

"Temuan ini juga menguatkan hipotesis bahwa virus muncul secara alami di Tiongkok selatan dan berpotensi sudah beredar pada saat cluster di Wuhan," tambahnya.

-
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying (chinaembassy.org)

Tiongkok Membantah

Dari data menunjukkan peningkatan tajam dalam hunian tempat parkir rumah sakit pada Agustus 2019.

Namun hasil penelitian mengenai keberadaan virus corona itu dibantah oleh pihak Tiongkok. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menolak temuan tersebut. 

"Saya pikir itu konyol, sangat konyol, untuk sampai pada kesimpulan ini berdasarkan pengamatan dangkal seperti volume lalu lintas," katanya.


Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X