Kasus virus corona dikhwatirkan akan terjadi lagi. Bahkan, dikhawatirkan lebih parah dibandingkan sebelumnya yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, akhir 2019.
World Health Organization (WHO) memberikan peringatan kepada masyarakat dunia untuk waspada dengan virus corona jilid 2, seperti Indozone lansir dari situs resmi WHO, Rabu (10/6/2020).
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Ketua WHO, menyebutkan, dari data yang diterima, terdapat 100 ribu kasus dalam sembilan hingga 10 hari terakhir.
"Terdapat peningkatan kasus selama 10 hari terakhir, lebih dari 100.000 kasus. Angka kasusnya melonjak tinggi," sebutnya.
Meski angka di Eropa mulai menurun, jangan sampai lenglah. Kasus virus corona kali ini sekitar 75 persen kebanyakan berasal dari Amerika dan Asia Selatan.
"Kasus virus corona di beberapa negara memang telah menurun. Tapi jangan senang dulu. Tetap harus waspada, apalagi dengan adanya lonjakan baru ini," tambahnya.
Untuk pencegahan, WHO selalu mengingatkan untuk pentingnya menjaga protokol kesehatan.
Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali mengingatkan masyarakat dalam pertemuan virtual tersebut, "selalu memakai masker. Jangan lupa untuk mencucui tangan dengan sabun. Juga menjaga jarak dengan orang lain setidaknya 1 meter," pungkasnya.
Dalam kasus ini, Amerika Serikat menjadi perhatian utama. Rupanya angka kasus Covid-19 di AS sempat menjadi diteliti University of Washington, Amerika Serikat.
Diperkirakan angka kematian di Amerika Serikat mencapai 145 ribu pada Agustus 2020. Apalagi warga AS tengah ramai melakukan demonstrasi selama beberapa waktu ini, terkait kematian George Floyd.
