Benarkah Pembatasan Asupan Kalori Membantu Hidup Lebih Lama?

- Minggu, 6 Desember 2020 | 15:51 WIB
Ilustrasi konsumsi makanan berkalori (Pexels/Dmitry Zvolskiy)
Ilustrasi konsumsi makanan berkalori (Pexels/Dmitry Zvolskiy)

Hidup lebih lama dan kondisi tubuh sehat tentu menjadi keinginan banyak orang. Menjaga pola makan dan rutin melakukan olahraga adalah kunci untuk mendapatkan tubuh sehat.

Namun sebuah penelitian baru pada manusia mengikuti diet kalori dapat memperpanjang jam biologis tubuh.

Membatasi konsumsi kalori umumnya terdiri dari makan makanan yang sangat rendah kalori tetapi bergizi seimbang yang memenuhi 100 persen kebutuhan vitamin, mineral, protein, dan lemak esensial, menurut Harvard Health.

Sebuah studi yang diterbitkan di Nature Communications, menemukan bahwa monyet yang makan makanan yang dibatasi kalori 30 persen, hidup lebih lama daripada mereka yang menjalani diet biasa.

Namun hasilnya pada manusia jauh lebih berat karena penelitian harus menunggu puluhan tahun untuk melihat apakah pembatasan kalori memperpanjang umur manusia.

Meskipun demikian, peneliti Duke mengatasi rintangan ini dengan melihat ukuran usia biologis.

Dilansir dari Express, sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini di The Journals of Gerontology: Series A, peneliti membagi relawan menjadi dua kelompok. Kelompok pembatasan kalori dan kelompok diet biasa.

Kelompok pembatasan kalori bertujuan untuk memangkas asupan kalori mereka hingga 25 persen. Meskipun pada akhir studi dua tahun mereka hanya mencapai pengurangan 12 persen.

Setiap periode satu tahun, usia biologis orang-orang dalam kelompok pembatasan kalori meningkat 0,11 tahun, dibandingkan dengan 0,71 tahun untuk orang-orang yang bertahan dengan pola makan biasa.

Peneliti menghitung usia biologis menggunakan usia kronologis dan penanda biologis untuk hal-hal seperti fungsi kardiovaskular dan sistem kekebalan, kolesterol total, dan kadar hemoglobin.

Tapi penelitian yang dilakukan selama dua tahun ini, tidak bisa disimpulkan bahwa pembatasan kalori bisa memperpanjang usia. Butuh temuan ilmiah lainnya untuk memperkuat penelitian.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X