Demi Tekan Kematian Kanker Serviks, Pemerintah Akan Perluas Cakupan vaksin HPV

- Rabu, 14 Desember 2022 | 10:16 WIB
Ilustrasi vaksin HPV yang akan diberikan untuk anak SD, demi mencegah kanker serviks. (Freepik)
Ilustrasi vaksin HPV yang akan diberikan untuk anak SD, demi mencegah kanker serviks. (Freepik)

Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Hal itu membuat pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, terus melakukan upaya untuk menekan angka kematian tersebut.

Berdasarkan data Globocan tahun 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia, dengan angka kematian yang terus meningkat. Penyebabnya beragam, mulai dari keturunan, lingkungan, gaya hidup yang tidak sehat, serta penyebaran virus.

"Kanker telah membunuh lebih dari 200.000 orang di Indonesia, mayoritas karena belum mendapatkan perawatan yang memadai dan deteksi dini yang masih rendah," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis yang dikutip dari situs resmi Kemenkes, Rabu (14/12/2022).

Baca Juga: Waspadai Infeksi HPV, Bisa Sebabkan Kanker Penis Pada Pria

Salah satu upaya mencegah kanker serviks yakni melalui vaksin human papillomavirus (HPV). Kemenkes pun berencana memperluas cakupan program imunisasi (HPV).

"Indonesia bisa mengeliminasi virus kanker ini, caranya dengan meningkatkan cakupan imunisasi HPV di setiap kota.Ssehingga, bisa mengurangi angka kematian dan pembiayaan akibat dari kanker," katanya.

Kanker serviks merupakan suatu penyakit yang menyerang area serviks atau leher rahim. Penyakit ini, penyebabnya bermacam-macam, termasuk di antaranya infeksi HPV.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan imunisasi HPV sebagai satu dari 14 imunisasi dasar lengkap pada anak. Lalu, Kemenkes menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021, tentang program introduksi imunisasi HPV tahun 2022 sampai 2024.

Baca Juga: Pentingnya Vaksinasi dan Skrining HPV bagi Wanita untuk Cegah Kanker Serviks

Vaksinasi HPV telah diwajibkan pada anak perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar, dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) yang dilaksanakan pada Agustus setiap tahun.

Selain itu, pemerintah berusaha meningkatkan ketersediaan vaksin HPV di dalam negeri. Hal itu untuk mendukung pelaksanaan imunisasi agar mencegah kanker serviks.

Dalam upaya meningkatkan kapasitas pengembangan vaksin HPV di dalam negeri, induk badan usaha milik negara bidang farmasi, menjalin kerja sama transfer teknologi dengan perusahaan farmasi multinasional asal Amerika Serikat, Merck Sharp & Dohme (MSD).

"Saya percaya bahwa, dengan adanya potensi transfer teknologi baik keahlian, pengetahuan, dan pengalaman dari MSD sebagai produsen global terkemuka untuk vaksin HPV akan bermanfaat bagi Bio Farma, dan untuk kemandirian Sektor Kesehatan di Indonesia terutama dalam pengembangan vaksin," tutup Menkes Budi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X